Katakini.com - Sebanyak 30 orang prajurit TNI Angkatan Darat dan Marinir TNI Angkatan Laut diturunkan ke Sigi, Sulawesi Tengah untuk membantu pengejaran kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono menuturkan prajurit tambahan itu didatangkan dari Poso.

Penambahan pasukan ini dilakukan usai pembunuhan dan pembakaran yang menewaskan empat orang di Sigi pada Jumat lalu.

“Hari ini ada informasi tambahan dari TNI AD dan Marinir dari Angkatan Laut sebanyak 30 orang, baru tiba digeser dari Poso,” kata Awi dalam konferensi pers virtual, Selasa.

Polri, kata dia, masih menunggu informasi lebih lanjut terkait penambahan prajurit tambahan dari Jakarta.

Sejauh ini, Satuan Tugas Tinombala, Densus 88 Antiteror, Brimob Polda Sulawesi Tengah dan pasukan TNI telah berada di Sigi.

Tim gabungan tersebut masih memburu kelompok MIT pimpinan Ali Kalora di wilayah Pegunungan Sigi, Parigi Mouting, dan Poso.

Menurut Awi, medan yang sulit menjadi salah satu kendala dalam operasi ini.

“Rentang wilayahnya memang mereka selama ini dari Poso, kemudian Parigi Moutong, kemudian Sigi, di pegunungan di atas 2.500 meter di atas permukaan laut,” ujar dia.

MIT merupakan kelompok teroris yang berbasis di wilayah Poso dan saat ini dipimpin oleh Ali Kalora.

Operasi Tinombala telah berlangsung sejak Januari 2016 untuk memburu sejumlah orang yang masih buron dari kelompok ini.

Ali Kalora menjadi petinggi di MIT setelah sejumlah pimpinan kelompok ini satu per satu tewas dan ditangkap dalam operasi tersebut.

Pendiri MIT, Santoso tewas dalam baku tembak dengan Satgas Tinombala di Pegunungan Biru, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah pada Juli 2016 lalu.(Anadolu Agency)