• Sains

Begini Cara Food Station Antisipasi Paceklik Akhir Tahun

Rizki Ramadhani | Jum'at, 30/10/2020 12:35 WIB
Begini Cara Food Station Antisipasi Paceklik Akhir Tahun Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi

InfoFoodStation - PT Food Station Tjipinang Jaya telah mengantisipasi masa paceklik pada akhir tahun, dengan memastikan pasokan beras untuk warga DKI Jakarta.

Terkait hal itu, pada 8 Oktober 2020 lalu,  Food Station melakukan kerja sama pengadaan beras di lahan seluas 1000 hektar, dengan PT Shang Hyang Seri (SHS), di Sukamandi, Jawa Barat. Kerjasama tersebut dilakukan untuk mengantisipasi paceklik di penghujung tahun 2020.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya dan Karyawan Gunarso selaku Direktur Utama PT Sang Hyang Seri.

“Kerjasama ini dilakukan sebagai antisipasi menghadapi paceklik yang biasa terjadi di akhir tahun. Food Station menjadi stanby buyer dari 1000 hektar tanaman padi di lahan yang dimiliki SHS. Adapun lahan yang dikerjasamakan seluas 1000 hektar dari 3000 hektar total luas lahan yang dimiliki oleh SHS,” jelas Arief.

Menurut Arief, dua bulan terakhir di akhir tahun yakni November dan Desember situasi paceklik biasa terjadi, karena itu, Food Station harus melakukan antisipasi agar pasokan tetap terjaga.

Melalui kerjasama dengan SHS ini lanjut Arief, Food Station akan mendapatkan pasokan 20 ribu ton GKP sampai dengan akhir tahun 2020 dengan estimasi produktifitas per hektarnya rata-rata 6 ton.

“Tahun depan kalau sukses, kerjasama akan diperluas dengan mekanisme contract farming. Melalui sistem ini, Food Station bisa meminta SHS menanam varietas tertentu di lahan yang dikerjasamakan,” jelas Arief.

Sinergi ini, lanjut Arief, sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengamankan pasokan dan harga pangan di Jakarta jelang akhir tahun.

Dikatakan Arief, di masa paceklik di penghujung tahun, Food Station memang biasa melakukan antisipasi untuk memastikan kelancaran pasokan. Biasanya yang dilakukan adalah melakukan pembelian beras dari Sulawesi Selatan yang selama ini dikenal sebagai daerah sentra produksi beras yang memiliki surplus terbesar di Indonesia.

“Untuk tahun ini kami dalam posisi stand by saja, artinya kalau pasokan dari sentra produksi di Jawa sudah mencukupi, kami nggak perlu mengambil dari sulawesi,” ungkap Arief.  
    

FOLLOW US