• News

Ini Tudingan Pompeo Terhadap China

Syafira | Kamis, 24/09/2020 20:22 WIB
Ini Tudingan Pompeo Terhadap China Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo

Katakini.com -China dituduh mencoba memicu kerusuhan di Negeri Paman Sam. Tudingan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo melalui kritiknya terhadap rasisme.

"Partai Komunis China berpikir itu dapat meredam seruan AS untuk pertanggungjawaban dengan teriakan rasisme," kata Pompeo kepada anggota parlemen dari Partai Republik di dalam Capitol negara bagian di Madison.

Pompeo, yang dikenal karena pandangannya yang hawkish tentang China, menyerang Beijing dalam pidato yang tidak biasa kepada anggota parlemen negara bagian di Wisconsin, negara bagian penting dalam Pilpres AS pada November.

"PKC ingin memicu perselisihan yang kami lihat di Minneapolis, dan Portland dan Kenosha," katanya, merujuk pada tiga kota yang menyaksikan protes atas rasisme dan kebrutalan polisi dalam beberapa bulan terakhir.

"Itu menjijikkan. Kita tidak bisa membiarkannya terjadi," katanya.

Sebagai bukti niat China, Pompeo menunjuk surat dari seorang diplomat China kepada seorang anggota parlemen dari Wisconsin.

Surat itu mengatakan bahwa Beijing dengan tegas menentang diskriminasi rasial dan xenofobia terhadap komunitas China di AS atas krisis virus corona (COVID-19).

"Mereka ingin Anda percaya bahwa kemarahan benar Amerika pada PKT atas penanganannya terhadap virus korona ada hubungannya dengan ras. Tidak," kata Pompeo.

"Ini berhubungan dengan warga yang tidak lagi bersama kami, anak-anak yang tidak dapat kembali ke sekolah dan pekerjaan yang telah hilang," kata Pompeo. "PKC ketahui ini."

Presiden AS, Donald Trump membuat khawatir tidak hanya China tetapi banyak orang Asia-Amerika dengan merujuk pada "virus China," istilah yang oleh para ahli kesehatan disebut stigmatisasi.

Media resmi China dengan bersemangat membalas kritik setelah pembunuhan orang Afrika-Amerika George Floyd pada Mei oleh polisi Minneapolis, yang telah memicu protes global dan memperbarui perhatian pada rasisme. (AFP)

FOLLOW US