• News

KPAI: Mayoritas Sekolah Belum Siap Cegah Covid-19

Yahya Sukamdani | Rabu, 19/08/2020 18:21 WIB
KPAI: Mayoritas Sekolah Belum Siap Cegah Covid-19 Ilustrasi Siswa Sekolah

Katakini.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai mayoritas sekolah masih belum siap mencegah Covid-19.

Kesimpulan ini hasil pengawasan langsung ke sejumlah sekolah di berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan lain-lain.

Hasilnya, sebagian besar lembaga pendidikan belum membentuk satuan tugas yang bertanggung jawab dalam penanganan Covid-19 di lingkup sekolah. Sehingga bisa dipastikan mayoritas sekola belum siap menangkal dampak penyebaran Corona.

``Lebih dari 74% Satuan pendidikan belum membentuk Tim Gugus Tugas Covid-19 di level satuan pendidikan dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah, dilengkapi dengan pembagian tugas yang jelas dan rinci, seperti penyiapan infrastruktur, penyiapan berbagai SOP layanan didalam masa kenormalan baru. Sedangkan 26% sudah membuat Tim Gugus Tugas Covid-19 di level sekolah,`` kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti di Jakarta, Rabu (19/8/2020).

Secara umum, tegas Retno, wastafel sudah ada di berbagai sekolah. Hanya saja belum sebanding antara rasio siswa dan jumlah wastafel. Umumnya wastafel sudah lama, wastafel yang baru dibuat umumnya dibangun dekat gerbang sekolah, rata-rata 5 tambahan wastafel. Bahkan ada sekolah yang tidak membangun wastafel karena menganggap cukup kran wudhu yang jumlahnya memang mencapai lebih dari 20 kran, namun letaknya jauh dari kelas-kelas.

``Ini akan berpotensi penumpukan saat cuci tangan dan berpotensi anak-anak malas mencucui tangan karena jauh. Ada sekitar 22,22% sekolah yang sudah menyiapkan wastafel di setiap depan ruang kelas,`` ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, mantan Ketua Forum Musyawarah Guru Jakarta menjelaskan, hanya 13% satuan pendidikan yang sudah menyiapkan Bilik disinfektan, yaitu di  SMKN 11 kota Bandung, SMAN 1 kota Subang dan SMPN 2 Kota Bekasi, bahkan untuk SMKN 11, disinfektan tidak hanya untuk manusia tetapi juga kendaraan bermotor yang masuk gerbang sekolah. Sedangkan 87% satuan pendidikan yang diawasi belum menyediakan, padahal banyak anak menuju sekolah dengan kendaraan umum.

KPAI mendorong penyusunan meja kursi dan nomor absen anak ditempel di setiap meja sehingga anak tidak akan berpindah-pindah duduk. Selain itu, ucap Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia ini, kursi meja sebaiknya dikurangi sesuai jumlahnya yaitu separuh siswa.

``Karena jika masih dibiarkan di kelas dan hanya di tandai silang, kemungkinan besar anak akan duduk berdekatan untuk ngobrol dengan temannya akan terjadi, padahal wajib jaga jarak. Dari hasil pengawasan, 44,44% sudah melakukan penyusunan meja kursi seperti itu, namun 55,56% belum, bahkan ada yang sama sekali belum mengubah posisi meja kursi seperti sebelum pandemik,`` pungkasnya.

FOLLOW US