• News

Presiden Jokowi Optimistis Ekonomi Indonesia Bangkit di Kwartal Tiga

Yahya Sukamdani | Sabtu, 08/08/2020 19:43 WIB
Presiden Jokowi Optimistis Ekonomi Indonesia Bangkit di Kwartal Tiga Presiden Jokowi

Katakini.com - Presiden Indonesia, Joko Widodo optimistis bahwa, ekonomi Indonesia harus bisa bangkit pada kuartal ke tiga tahun ini dengan menggencarkan pembelian produk dalam negeri, seperti produk petani, nelayan dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

"Pada kuartal kedua, ekonomi kita telah terkontraksi secara tajam yaitu minus 5,32%. Tapi kita tidak boleh menyerah. Kita harus betul-betul berupaya, agar di kuartal ketiga kita harus bangkit. Kita bisa reborn, sehingga kita tidak jatuh ke jurang resesi," kata Presiden Jokowi secara virtual pada acara Kongres Luar Biasa Partai Gerindra yang digelar di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020).

Presiden Jokowi mengatakan bahwa, untuk membangkitkan ekonomi nasional, cara tercepat adalah dengan memacu belanja produk-produk dalam negeri. Dengan upaya tersebut Presiden sangat yakin ekonomi akan tumbuh positif pada kuartal ketiga.

"Roda perekonomian harus bisa bergerak lagi dengan cara apa? Dengan cara membeli produk-produk buatan dalam negeri. Membeli produk-produk petani, membeli produk nelayan, dan membeli produk-produk UMKM," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, selain dapat menguatkan daya beli masyaesakat, pembelian produk-produk milik petani, nelayan dan UMKM juga dapat menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu mengingat bahwa sektor pertanian dan perikanan tetap bertumbuh positif dari dampak pandemi Covid-19.

"Saya berharap dengan cara itu maka produksi petani, produksi nelayan, produksi UMKM akan ikut bergerak. Yang kita harapkan menjadi daya ungkit. Bukan hanya pada penguatan daya beli petani, nelayan, dan UMKM. Tapi akan menjadi mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di kuartal ketiga ini," katanya.

Badan Pusat Statistik/BPS beberapa hari lalu mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam pada kuartal kedua tahun ini. Pandemi virus Covid-19 atau Corona yang terjadi secara global dan Indonesia khususnya telah menghancurkan roda perkonomian bangsa, akibatnya ekonomi tumbuh minus 5,32% di kuartal kedua tahun ini. Sejumlah kebijakan fiskal telah ditempuh pemerintah untuk mendongkrak kembali pertumbuhan ekonomi, namun hingga kini belum terlihat pandemi itu berakhir.

FOLLOW US