• News

Badan Litbang ESDM Kaji Penggunaan CPO

Yahya Sukamdani | Sabtu, 08/08/2020 18:17 WIB
Badan Litbang ESDM Kaji Penggunaan CPO Pembangkit listrik tenaga bahan bakar nabati. Foto: suaraaktual.co

Katakini.com - Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE), Badan Litbang Kementerian ESDM, mulai melakukan kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (Crude Palm Oil-CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020.

Jika pemanfatan minyak nabati itu berhasil, maka pemerintah bisa menghemat anggaran subsidi listrik yang semakin besar tiap tahunnya.

"Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk migrasi BBM ke bahan bakar nabati. Jika 50% jumlah PLTD milik PLN atau lebih dari 2.000 PLTD dapat dialihkan menggunakan CPO, tentunya PT PLN (Persero) dapat menekan biaya BBM cukup besar. Selain itu, pemerintah juga diuntungkan, karena dapat menghemat anggaran subsidi listrik yang semakin meningkat dari tahun ke tahun" kata Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis, Yudo Dwinanda Priaadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (8/8/2020).

Sementara Kepala P3TKEBTKE Chrisnawan Anditya mengatakan bahwa, kajian ini dilatarbelakangi masih tingginya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk PLTD dan PLTMG (pembangkit listrik tenaga minyak dan gas). Data statistik menunjukkan bahwa pemakaian BBM di pembangkit PLN pada tahun 2018 sekitar empat juta kilo liter. "Pemakaian BBM tersebut diperkirakan akan meningkat 960 ribu kilo liter per tahun, dengan tambahan PLTMG baru dengan total kapasitas sebesar 520 MW selama 2019 hingga 2028," kata Chrisnawan.

Lebih lanjut Chrisnawan mengatakan, penggunaan BBM pada PLTD akan berdampak cukup besar pada biaya operasional PLN. Data statistik PLN tahun 2018 mencatat biaya bahan bakar di PLTD mencapai 26 triliun rupiah atau 16% dari total biaya bahan bakar PLN. Sedangkan listrik yang dihasilkan PLTD hanya 6% dari total listrik yang diproduksi PLN.

Walaupun begitu penggunaan PLTD masih diperlukan, terutama untuk daerah terisolir.

"Pemerintah mencoba mengurangi pemakaian BBM di PLTD dengan membangun pembangkit listrik EBT di beberapa PLTD, namun jumlahnya belum banyak. Namun, penggunaan minyak nabati murni di PLTD ini diharapkan dapat mengurangi pemakaian BBM secara signifikan," katanya.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Bulan Mei 2020, terdapat 4.984 unit PLTD dengan total kapasitas 4.780,8 MW di Indonesia. Penyusunan database PLTD dilakukan dengan memetakan sebaran PLTD beserta karakteristiknya (pola operasi, usia, dan efisiensi), proyeksi suplai dan permintaan listrik di sistem setempat, pengkelompokan PLTD berdasarkan kelayakan konversi, serta identifikasi kebutuhan infrastruktur seperti tangki CPO, jalur pipa, dan heater.

FOLLOW US