• News

Jika Arief Tak Datangi Sidang, MK Gerindra Yakin Prabowo Akan Ambil Langkah

Yahya Sukamdani | Sabtu, 20/06/2020 23:17 WIB
Jika Arief Tak Datangi Sidang, MK Gerindra Yakin Prabowo Akan Ambil Langkah Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

Katakini.com – Mahkamah Kehormatan (MK) DPP Partai Gerindra yakin Prabowo Subianto sebagai ketua umum akan mengambil langkah terhadap salah satu wakilnya, Arief Poyuono, bila dia tidak datang ke sidang MK.

MK Gerindra menjadwal sidang untuk Arief Poyuono, terkait isu “PKI dimainkan kadrun” pada Selasa (23/6/2020). MK Gerindra meminta Poyuono menghadiri sidang tersebut.

"Sebagai kader yang baik, sebaiknya melakukan klarifikasi, sebaiknya menghadiri klarifikasi dong," kata Waketum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, Sabtu (20/6/2020).

Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade yang juga pernah dipanggil Mahkamah Partai menyarankan Poyuono dipecat kalau tak hadir.

Menanggapi saran itu, Dasco mengatakan usulan pemecatan tidak bisa diberikan melalui media. Namun, menurut Dasco, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan mengambil langkah sesuai AD/ART partai jika Poyuono tak hadir dalam sidang klarifikasinya.

"Soal usulan pemecatannya itu ya nggak bisa usulan pemecatan dilakukan lewat media. Tindakan dilakukan atau tidak dilakukan itu tunggu keputusan rekomendasi atau keputusan dari Mahkamah Partai. Jadi tindakan itu baru bisa diambil kalau sudah ada hasil persidangan. Itu kalau dia datang, hasil persidangan kalau dia datang," kata Dasco.

"Kalau dia tidak datang, setelah dipanggil secara patut, maka sesuai dengan peraturan yang ada di Partai Gerindra, maka Ketua Umum atau Ketua Dewan Pembina yang akan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu. Langkah-langkah yang dianggap perlu itu tentunya sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga," katanya.

Dasco menjelaskan pemanggilan terhadap Poyuono karena dirinya yang bukan juru bicara resmi partai dinilai menyalahi kode etik dalam membuat pernyataan. Menurut Dasco, ada pakem khusus di internal Gerindra dalam menyampaikan pernyataan mewakili partai.

"Memang Partai Gerindra adalah partai koalisi, namun dalam melakukan pembelaan terhadap pemerintah atau kepala negara juga ada tata cara atau strategi yang sudah digariskan oleh Ketua Umum atau Ketua Dewan Pembina kami. Tidak lantas kemudian mengeluarkan statement yang membela (pemerintah), namun menyerang pihak-pihak lain," tegas Dasco.

Menurut Dasco, sudah ada aturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan kader Gerindra dalam membuat pernyataan. Pemanggilan Poyuono disebutnya karena dia tak memenuhi aturan tersebut.

"Ada hal yang boleh, ada hal yang tidak (boleh) yang sudah digariskan oleh Ketua Umum kami, yang pada prinsipnya sebagai partai koalisi, harus membela program pemerintah, harus membela Presiden, tapi dengan tata cara yang telah digariskan. Oleh karena yang bersangkutan dianggap tidak memenuhi pakem itu, sehingga yang bersangkutan kemudian diminta klarifikasinya ke Majelis Kehormatan," ujar Dasco.

Sebelumnya diberitakan, sidang terhadap Arief Poyuono terkait komentar isu kebangkitan PKI dimunculkan `kadrun` dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 23 Juni 2020, di kantor DPP Partai Gerindra. Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade menyarankan Poyuono dipecat kalau tak hadir.

"Seandainya Saudara Arief Poyuono tidak mau menghadiri pemanggilan, saya usulkan agar diberikan sanksi pemecatan," sebut Andre dalam akun Twitternya, Jumat (19/6/2020).

Masalah ini bermula ketika Poyuono berbicara soal isu kebangkitan PKI dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di YouTube. Poyuono ditanyai soal pandangannya mengenai isu kebangkitan PKI. Poyuono lalu ditanya siapa yang memunculkan isu kebangkitan PKI ini. Dia menyinggung soal `kadrun`.

"Yang pasti ini adalah kadrun, kadrun-kadrun ya yang pasti. Yang kedua mungkin orang-orang yang tidak menginginkan adanya perdamaian di Indonesia, selalu ingin mengacau yang selalu ingin mendiskreditkan pemerintah yang sah dan konstitusional dengan isu-isu PKI," sebut Poyuono.

Pernyataan Poyuono ini menimbulkan kontroversi. Tagar #TenggelamkanGerindra sempat menjadi trending topic di Twitter gara-gara Poyuono.

FOLLOW US