Katakini.com - Dualisme kepengurusan Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI) kini telah berakhir. Hal tersebut ditandai denhan kesepakatan antara HKTI kubu Fadli Zon dan Moeldoko.
Keduanya sepakat untuk mengakhiri dualisme kepengurusan organisasi selama 10 tahun terakhir.
“Sudah waktunya HKTI bersatu kembali untuk memikirkan masa depan petani dan pertanian,” kata Moeldoko dalam keterangannya, Kamis (28/5/2020).
Kedua pimpinan baru HKTI ini melihat kesejahteraan petani dan pertanian menjadi tugas bersama dan keduanya sepakat menyisihkan konflik yang berlarut.
Moeldoko dan Fadli Zon pun sepakat menyatukan kembali HKTI demi kepentingan yang lebih luas yakni kesejahteraan petani Indonesia.
“Sekitar 30 persen tenaga kerja ada di sektor pertanian. Pascapandemi COVID 19, sektor pertanian sangat memerlukan perhatian dari seluruh stakeholder,” kata Moeldoko.
Bagi Moeldoko, Fadli Zon bukanlah sosok yang baru dikenalnya. Dia mengenal Fadli Zon bahkan saat dirinya masih berpangkat kolonel.
“InsyaAllah ‘chemistry’ kami sudah teruji,” kata Moeldoko.
Fadli Zon dalam kesempatan terpisah mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan pihak Moeldoko.
"Sudah diskusi dan dialog dengan Pak Moeldoko tentang reunifikasi HKTI yang 10 tahun terpisah. Kita segera dibentuk tim kerja untuk penyatuan dua organisasi petani HKTI," kata Fadi Zon.
Fadli Zon pun berharap langkah ini dapat memajukan dan memperkuat kehidupan petani Indonesia. Islah juga diharapkan bisa berdampak baik, tidak hanya untuk HKTI, tetapi juga untuk para petani dan masyarakat Indonesia.