Destinasi Wisata NTT Rencana Dibuka Kembali

Ananda Nurrahman | Kamis, 28/05/2020 11:57 WIB
Destinasi Wisata NTT Rencana Dibuka Kembali Salah satu destinasi wisata Air Terjun Cunca Wulang di Labuan Bajo

Katakini.com – Sejumlah destinasi yang ada di Nusa Tenggara Timur (NNT) rencananya akan dibuka kembali pada 15 Juni 2020. Namun masih perlu kesiapan lokasi wisata mana saja yang akan direalisasikan.

Kesiapannya juga tetap mengikuti anjuran pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran virus korona seperti memakai masker, menjaga jarak fisik dan mencuci tangan dengan sabun.

“Pembukaan kembali destinasi wisata dilakukan secara selektif, terutama destinasi yang telah siap dengan sarana untuk protokol kesehatan,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTT Wayan Darmawa saat dihubungi lewat telepon di Kupang, Rabu (27/5).

Dan rencana kesiapan ini juga, Pemerintah provinsi NTT akan menyurati setiap kabupaten dan kota untuk menanyakan tentang kesiapan mereka.

Keputusan membuka kembali destinasi wisata disampaikan Gubernur NTT pada rapat virtual, Selasa (26/5) yang kemudian dilanjutkan dengan rapat virtual antara kepala dinas pariwisata bersama bersama sejumlah pihak.

Di antaranya melibatkan Badan Promosi Wisata Provinsi, BOP Labuan Bajo Flores dan Asosiasi Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementrian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Rabu siang.

Menurut Wayan, semua peserta rapat mendukung pembukaan destinasi wisata terutama destinasi yang telah siap dengan sarana protokol kesehatan.

Sebelum pembukaan kembali destinasi wisata, daerah diminta membangun komunikasi dengan masyarakat di dekat lokasi wisata untuk mengantisipasi adanya penolakan, termasuk memastikan di lokasi tersebut aman dari peluang penyebaran covid-19.

Saat pembukaan kembali destinasi wisata, Wayan memastikan pengunjung lebih banyak dari kelompok wisatawan lokal, namun pengelola diminta memastikan seluruh protokol kesehatan ditaati wisatawan.

Selain itu, mengingat keterangan bebas covid-19 cukup mahal dan proses mendapatkan keterangan tersebut juga tidak mudah.

Dalam rapat virtual tersebut tambah Wayan, ada usul dilakukan penyesuaian dengan mengunakan ukuran protokol kesehatan seperti ukur suhu tubuh, cuci tangan dan kenakan masker, digunakan sebagai dasar untuk tes, sehingga tidak memberatkan wisatawan melakukan kunjungan ke destinasi wisata.

Usulan lain ialah mengoptimalkan pesawat kargo untuk penumpang yang membutuhkan layanan ke luar daerah. Usulan tersebutsampaikan ke gugus tugas provinsi untuk dilanjutkan ke gugus tugas pusat. 

Menurut Wayan, pariwsata juga diminta segera menyiapkan produk tentang standar protokol kesehatan pariwisata. “Tentu mengadopsi masukan-masukan yang disampaikan di rapat,” ujarnya.

Sumber: lintasntt.com

FOLLOW US