• Kesra

Kisah Singkat Putri-putri Nabi Muhammad SAW

Ananda Nurrahman | Kamis, 07/05/2020 05:48 WIB
Kisah Singkat Putri-putri Nabi Muhammad SAW Rumah Nabi Muhammad SAW

Katakini.com - Nabi Muhammad SAW disebutkan dari Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan Ali al-Hasani an-Nadwi, memunyai 6 orang anak dari istri Siti Khadijah.

Putra Pertamanya Qashim yang lagi sebelum era kenabian. Dia wafat saat berusia 2 tahun. Kemudian Abdullah yang wafat saat masih kecil. Dan 4 anak lainnya, Zaenab, Ruqayah, Ummi Kultsum dan Fatimah.

Berikut sosok putri-putri Nabi Muhammad SAW.

1.  ZAINAB BINTI RASULULLAH SAW.

Zainab adalah putri tertua Rasulullah SAW yang dinikahkan dengan sepupu beliau, yaitu Abul `Ash bin Rabi` saat sebelum diangkat menjadi Nabi, atau ketika Islam belum tersebar di tengah-tengah mereka.

lbu Abul `Ash adalah Halah binti Khuwaylid, bibi Zainab dari pihak ibu. Dari pernikahannya dengan Abul `Ash mereka mempunyai dua orang anak: Ali dan Umamah. Ali meninggal ketika masih kanak-kanak dan Umamah tumbuh dewasa dan kemudian menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra. setelah wafatnya Fatimah ra.

2. RUQAYYAH BINTI RASULULLAH SAW.

Ruqayyah telah menikah dengan Utbah bin Abu lahab sebelum masa kenabian. Sebenarnya hal itu sangat tidak disukai oleh Khadijah ra. Karena ia telah mengenal perilaku ibu Utbah, yaitu Umrnu jamil binti Harb yang terkenal berperangai buruk dan jahat.

Dan khawatir putrinya akan memperoleh sifat-sifat buruk dari ibu mertuanya tersebut. Dan ketika Rasulullah SAW. telah diangkat menjadi Nabi, maka Abu Lahablah, orang yang paling memusuhi Rasulullah SAW. dan Islam.

Abu Lahab telah banyak menghasut orang-orang Mekkah agar memusuhi Nabi SAW dan para sahabatnya. Begitu pufa istrinya, Ummu Jamil yang senantiasa berusaha mencelakakan Rasulullah SAW dan memfitnahnya.

Ketika Rasulullah SAW bersiap-siap untuk perang Badar, Ruqayyah jatuh sakit, sehingga Rasulullah SAW. menyuruh Utsman bin Affan agar tetap tinggal di Madinah untuk merawatnya.

Namun maut telah menjemput Ruqayyah saat  Rasulullah SAW masih berada di medan Badar pada bulan Ramadaan. Kemudian berita wafatnya ini dikabarkan oleh Zaid bin Haritsah ke Badar.

Dan kemenangan kaum muslimin yang dibawa oleh Rasulullah SAW beserta pasukannya dari Badar, ketika masuk ke kota Madinah, telah disambut dengan berita penguburan Ruqayyah ra. Pada saat wafatnya Ruqayyah, Rasulullah SAW. berkata, Bergabunglah dengan pendahulu kita, Utsman bin Maz`un.`

3. UMMU KULTSUM BINTI RASULULLAH SAW.

Ummu Kultsum adalah adik Ruqayyah ra,  putri Rasulullah SAW. Ia telah menikah dengan Utaibah bin Abu Lahab, saudara Utbah yang telah menikahi Ruqayyah, sebelum mereka mengenal Islam.

Lalu ketika Rasulullah SAW. telah diangkat menjadi Nabi, ia dan saudara-saudaranya memeluk Islam dengan lapang dada.

Dan dakwah Nabi SAW yang selalu ditentang oleh Abu lahab beserta keluarganya ini, menyebabkan Allah telah mewahyukan kepada Nabi SAW. firman-Nya yang berbunyi, Maka celakalah kedua tangan Abu lahab`(Al-lahab: 1).

Utaibah mendatangi Nabi SAW  dan mengatakan kata-kata yang menyakitkan hati Rasulullah SAW. Atas perlakuan itu, maka Rasulullah SAW telah berdoa kepada Allah, agar mengirimkan anjing-anjing-Nya untuk membinasakan Utaibah. Dan apa yang telah didoakan oleh Nabi SAW terhadap Utaibah itu benar-benar terjadi.

Dalam suatu perjalanan, seekor singa yang ganas teiah memilih Utaibah di antara teman-temannya untuk diterkam kepalanya. Utaibah mati dalam keadaan yang sangat mengerikan.

Ummu Kultsum adaiah seorang wanita yang cantik. la senang memakai jubah sutra yang bergaris. Pada hari wafatnya, jenazahnya telah dimandikan oleh Asma` binti Umais dan Shafiah binti Abdul Muthalib.

Jenazahnya ditempatkan di atas sebuah keranda yang terbuat dari batang polgon palem yang baru dipotong. Dan pada saat penguburannya, Rasulullah SAW duduk di dekat kuburan Ummu Kultsum dengan berlinangan air mata.

4. FATIMAH BINTI RASULULLAH SAW.

Pada suatu ketika, Abu Bakar ra. pernah datang kepada Rasulullah SAW dan meminang Fatimah ra untuk dijadian sebagai istrinya. Hal itu dijawab oleh Beliau SAW  dengan halus, "Wahai Abu Bakar, tunggulah ketetapan tentang Fatimah." 

Jawaban Rasulullah SAW. ini diceritakan oleh Abu Bakar ra. kepada Umar bin Khattab ra. Umar berkata, itu artinya beliau menolakmu wahai Abu Bakar. Kemudian Abu Bakar  menyarankan kepada Umar "Sekarang cobalah kamu yang menanyai Rasulullah SAW. untuk meminang Fatimah."

Atas anjuran tersebut, maka Umar pergi menjumpai Rasulullah SAW dan meminta kepada Beliau SAW untuk menikahkan Fatimah ra dengannya. Pada kali itu pun Rasulullah SAW menjawab, "Wahai Umar, Tunggulah ketetapan tentangnya."

Setelah dijawab demikian, Umar menemui Abu Bakar dan menceritakan hal ini kepadanya. "Berarti beliau juga telah menolakmu wahai Umar,"  Kata Abu Bakar.

Selanjutnya keluarga Ali  telah menyarankan kepada Ali, `Mintalah kepada Rasulullah SAW. agar kamu dapat meminang Fatimah."  Maka Ali mendatangi Rasulullah SAW untuk meminang Fatimah.

Pinangan ini diterima oleh beliau dengan baik. Dan pada hari itu juga Rasulullah SAW telah menikahkannya dengan Fatimah ra dengan mahar beberapa pakaian bekas dan kulit domba.

Ali dan Fatimah ra adalah pasangan suami istri yang hidup dengan penuh kesederhanaan. Tempat tidur mereka terbuat dari kulit domba. Jika mereka akan tidur, mereka harus membalikkan bulunya terlebih dahulu.

Sedangkan bantainya terbuat dari kulit yang diisi jerami. Walaupun demikian, hari-hari mereka telah diisi dengan kebahagiaan.

Pada hari-hari menjelang kematiannya, Fatimah diserang sakit yang parah.  Fatimah berkata kepada Salma, `Ibu, aku akan menemui ajal sekarang. Aku telah mandi, jadi jangan biarkan orang lain membuka bahuku."

Salma bercerita, `Fatimah telah wafat." Kemudian Ali datang dan aku mengabarkan hal itu kepadanya.  Ali ra berkata, "Demi Allah, tidak seorang pun yang akan membuka bahunya."  Dia mengangkat jenazah Fatimah dan menguburkannya dengan mandi itu.

FOLLOW US