Katakini.com - Realisasi lifting minyak pada kwartal I/2020 masih di bawah target APBN karena terdampak pandemi virus corona (covid-19). Pencapaian lifting sebesar 701,6 ribu barel per hari (MBPOD), atau masih 92,9 % dari target APBN sebesar 755 MBPOD.
Angka tersebut juga di bawah realiasasi tahun 2019 sebesar 746,3 MBPOD dan target WP&B Tekhnis 704,3 MBPOD. Anjloknya lifting juga terjadi di sektor gas, dimana realiasasi Kuartal I hanya hanya mencapai 5.866 MMSCFD sementara target APBN sebesar 6.670 MMSCFD atau baru mencapai 87,9%.
SKK Migas menyampaikan bahwa tahun ini diprediksi lifting minyak akan turun menjadi 725 MBPOD atau turun sekitar 4% dari target tahun ini. Sementara untuk gas menjadi 5727 MMSCFD.
"Kita melakukan koordinasi dengan KKKS me-review rencana kerja, usulan WP&B 2020 kita cari jalan keluar agar berubahnya tidak terlalu lebar. Dengan harga minyak rendah keekonomian lapangan jadi terganggu," ungkap Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Kamis, (16/04/2020).
Lebih lanjut Dwi menerangkan, dampak anjloknya harga minyak akibat Covid-19 juga mengimbas pada penerimaan Negara dan Cost Rec. Outlook Gross Revenue turun dari US$ 32 miliar menjadi US$ 19 miliar.
Selain itu, dampak Covid-19 juga membuat potensi mundurnya proyek Merakes ke tahun 2021, dan beberapa proyek yang akan onstream di tahun 2020 namun masih akan selesai di tahun ini.