Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan total ekspor Indonesia pada bulan Agustus sebesar USD14,28 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kinerja ekspor pada Agustus turun 7,6 persen dari bulan sebelumnya yang berjumlah USD15,45 miliar.
Sementara bila dibandingkan dengan bulan Agustus tahun lalu juga mengalami penurunan 9,99 persen dari jumlah ekspor saat itu sebesar USD15,87 miliar.
“Upaya memacu ekspor akan menghadapi tantangan luar biasa karena ekonomi global melambat dan negara tujuan ekspor utama seperti China, AS, dan Singapura juga hadapi perlambatan ekonomi,” urai Suhariyanto, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/9/2019).
Dia menambahkan tantangan kinerja ekspor Indonesia masih akan sangat dipengaruhi oleh berlanjutnya perang dagang dan penurunan harga komoditas andalan ekspor.
Suhariyanto mengatakan ekspor pada Agustus antara lain dipengaruhi oleh penurunan harga minyak mentah Indonesia dari USD61,32 per barel pada Juli menjadi USD57,27 per barel pada Agustus.
Komoditas nonmigas yang mengalami penurunan harga antara lain batubara, coklat, timah, seng, tembaga, alumunium, dan karet.
Sementara itu, juga ada beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lai nikel, minyak kernel, minyak sawit, dan emas.
Suhariyanto menambahkan ekspor migas Indonesia secara month to month turun 45,48 persen dari USD1,6 miliar menjadi USD875,4 juta dan bila dilihat secara year on year turun 38,52 persen dari USD1,42 miliar pada Agustus tahun lalu.
“Ekspor nonmigas juga mengalami penurunan 3,2 persen secara month to month dan turun 7,18 persen year on year,” ungkap Suhariyanto.
Dia menjabarkan total ekspor nonmigas pada Agustus 2019 sebesar USD13,4 miliar sementara pada Juli 2019 sebesar USD13,84 miliar dan pada Agustus tahun lalu sebesar USD14,44 miliar.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas Agustus terhadap Juli terjadi pada bahan bakar mineral sebesar USD157,9 juta atau 8,23 persen sementara peningkatan terbesar terjadi pada perhiasan atau permata sebesar USD168,8 juta atau 25,31 persen.
Suhariyanto menguraikan ekspor nonmigas terbesar pada Agustus adalah untuk tujuan China sebesar USD2,27 miliar, Amerika Serikat USD1,59 miliar, dan Jepang USD1,18 miliar.
“Kontribusi ketiganya mencapai 37,62 persen dari total ekspor pada Agustus,” jelas dia. (AA)