Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (Foto: Ist)
JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan pembangunan 100 sumur bor guna mengoptimalkan penyediaan air bersih bagi masyarakat terdampak bencana di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Tenaga Ahli BNPB Brigjen TNI Asep Dedi Darmadi, menyampaikan bahwa proses mobilisasi perangkat sumur bor telah dimulai sejak 25 Desember 2025. Pembuatan 100 titik sumur bor itu ditargetkan tersebar di setiap desa di Kecamatan Langkahan.
"Prioritas penempatan sumur bor berada di lokasi pengungsian, rencana hunian sementara (huntara), serta tempat ibadah dan pesantren, guna memastikan masyarakat terdampak dapat lebih mudah mengakses air bersih," kata Asep dalam keterangan resmi BNPB, Selasa (30/12).
Asep menjelaskan bahwa pengeboran dilakukan hingga kedalaman sekitar 40 meter dan telah menghasilkan sumber air yang dapat dimanfaatkan. Hingga 29 Desember 2025, dari 10 sumur bor yang telah selesai dikerjakan, 6 titik di antaranya telah berhasil mengeluarkan air bersih.
Ia menambahkan pada setiap titik pengeboran diperlukan waktu tunggu sekitar 30 menit hingga air yang keluar benar-benar jernih dan layak digunakan oleh masyarakat.
Melalui kerja sama antara BNPB, TNI, dan masyarakat setempat, pembuatan sumur bor dapat berjalan meskipun dihadapkan dengan kondisi lumpur yang cukup tebal. Pembersihan material lumpur di wilayah terdampak juga terus dilakukan secara simultan sehingga pengerjaan dapat dilaksanakan secara bertahap.
Untuk menjaga keberlanjutan fungsi sumur bor, Asep menyampaikan bahwa pihaknya telah mengumpulkan para kepala desa agar bersama-sama menjaga aset tersebut. "Apabila terjadi kerusakan, masyarakat diimbau untuk segera berkoordinasi dengan Koramil 29/Langkahan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Gampong (geuchik) Rumoh Rayeuk, Mukhtar menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah atas pembangunan sumur bor di wilayahnya.
Ia menuturkan bahwa keberadaan sumur bor tersebut sangat membantu pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga terdampak, terutama setelah banjir bandang yang melanda Aceh Utara menyebabkan sejumlah sumur dan sumber air bersih tertutup material lumpur.
Selain pembuatan sumur bor, upaya pemenuhan air bersih juga didukung oleh TNI Angkatan Darat, termasuk unsur Zeni dan Mabes TNI, melalui pengoperasian mobil Reverse Osmosis (RO) atau unit pengolahan air bergerak yang mampu mengolah air kotor menjadi air bersih siap minum. Saat ini, dua unit mobil RO dari Zeni Angkatan Darat dan Mabes TNI telah beroperasi di Kecamatan Langkah.