Ilustrasi perawatan rambut untuk menghindari uban (FOTO: SHUTTERSTOCK)
JAKARTA - Uban sering identik dengan usia lanjut. Namun kini, tidak sedikit orang yang baru memasuki usia 20–30 tahun sudah menemukan helai-helai putih di rambutnya.
Ada yang kaget, ada pula yang langsung mencari pewarna rambut untuk menutupinya. Padahal, sebelum sibuk menyamarkan, penting memahami mengapa uban bisa muncul lebih cepat. Tidak selalu soal faktor keturunan, beberapa kebiasaan sepele justru berperan besar.
Rambut berwarna karena pigmen yang dihasilkan oleh sel-sel khusus di akar rambut. Ketika sel-sel tersebut melemah atau berhenti bekerja, warna rambut memudar dan berubah menjadi abu-abu atau putih.
Proses ini memang alami seiring bertambahnya usia. Namun gaya hidup, stres, dan pola makan tertentu bisa mempercepatnya, bahkan jauh sebelum waktunya.
Salah satu kesalahan yang paling sering luput disadari adalah stres yang dibiarkan berlarut-larut. Tekanan pekerjaan, masalah pribadi, hingga kurang tidur membuat tubuh memproduksi hormon stres berlebihan.
Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan folikel rambut. Hasilnya, produksi pigmen melemah dan uban muncul lebih cepat.
Kebiasaan lain yang tak kalah berpengaruh adalah pola makan yang kurang seimbang. Rambut membutuhkan vitamin B, zat besi, protein, dan mineral seperti tembaga untuk mempertahankan kekuatannya.
Terlalu sering mengonsumsi makanan instan, tinggi gula, dan rendah nutrisi membuat rambut “kurang bahan baku” untuk memelihara pigmen. Tidak heran jika helai putih mulai bermunculan.
Merokok juga menjadi penyumbang besar. Asap rokok meningkatkan radikal bebas dalam tubuh, mempercepat penuaan sel, termasuk sel pigmen rambut. Itulah sebabnya perokok cenderung lebih cepat beruban dibanding mereka yang tidak merokok.
Selain itu, kurang tidur pun ikut berperan. Saat tidur, tubuh memperbaiki sel-selnya. Jika waktu istirahat selalu kurang, proses perbaikan terganggu dan tanda penuaan dini lebih mudah muncul.
Kesalahan lain datang dari kebiasaan merawat rambut. Penggunaan bahan kimia yang terlalu sering, seperti cat rambut, pelurus, atau bleaching dapat merusak struktur rambut dan akar.
Paparan panas berlebihan dari hair dryer atau catokan juga mempercepat kerusakan. Rambut tampak kusam, rapuh, dan pigmen semakin sulit bertahan.
Tidak kalah penting, kekurangan vitamin tertentu, misalnya vitamin B12 atau kondisi medis seperti gangguan tiroid, bisa memicu uban di usia muda. Karena itu, jika uban datang sangat cepat dan disertai gejala lain seperti mudah lelah atau rambut rontok hebat, ada baiknya berkonsultasi ke dokter.
Menariknya, banyak orang justru langsung mencabut uban. Padahal, kebiasaan ini bisa mengiritasi kulit kepala dan merusak folikel. Uban mungkin akan digantikan oleh rambut baru namun bukan berarti kembali berwarna. Lebih aman membiarkannya, atau menutupnya dengan pewarna yang aman dan tidak terlalu sering.