Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi saat menjadi keynote speech di Rapat Pimpinan Daerah I Pemuda Muhammadiyah Lamongan (Foto: Humas Kementrans)
JAKARTA - Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi mengatakan, visi dan misi kebijakan pembangunan Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita menjadi pembeda dengan program pemerintahan sebelumnya.
Program pembangunan saat ini menggunakan pola pendekatan kerakyatan dengan direalisasikan program Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, Program Swasembada Pangan, dan Hilirisasi.
Pernyataan demikian disampaikan oleh Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi saat menjadi keynote speech di Rapat Pimpinan Daerah I Pemuda Muhammadiyah Lamongan.
Lebih lanjut Viva Yoga menyebut rakyat dilibatkan dalam gerakan-gerakan ekonomi dan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. “Dengan berbagai institusi, seperti Koperasi Merah Putih, rakyat diajak bersama membangun pertumbuhan ekonomi," kata Wamentrans.
Dalam satu tahun pemerintahan telah mampu melaksanakan MBG. "Di beberapa negara makan gratis untuk anak sekolah memerlukan waktu antara 10 hingga 15 tahun," kata dia.
Hal ini menunjukan kekuatan bangsa Indonesia yang memiliki sumber daya alam melimpah dan didukung sumber daya manusia yang unggul mampu menjadi bangsa yang mandiri dan kuat.
Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi massa Islam merupakan aset besar untuk menunjang pembangunan. Didorong agar organisasi ini bersama organisasi massa Islam lainnya untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kekuatan ini menjadi pondasi utama dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang," ujar dia.
Untuk menuju persatuan di antara organisasi massa Islam ditegaskan perlunya ada kesadaran kolektif dari tokoh-tokoh umat.
"Kita jangan sampai mau diadu domba dan terpecah belah oleh hal-hal yang sifatnya pragmatis," kata Viva Yoga.
Persatuan dan kesatuan menjadi kunci nasionalisme Indonesia. Masing-masing negara memiliki konsep dan visi nasionalisme yang berbeda-beda.
"Indonesia memiliki watak, sifat, dan sejarah yang berbeda terkait konsep nasionalisme," ujarnya.
“Imperialisme dan penjajahan adalah bentuk kezaliman. Kezaliman adalah bertentangan dengan semua ajaran agama," imbuh dia.
Dari sinilah menurut Viva Yoga membuat nasionalisme kita adalah nasionalisme religius. Konsep yang demikian penting untuk menjadi perenungan bagi Pemuda Muhammadiyah dalam menjalankan gerakannya.