Ilustrasi sakit perut (FOTO: SHUTTERSTOCK)
JAKARTA - Banyak orang baru menyadari keberadaan hernia ketika muncul rasa nyeri, tidak nyaman, atau benjolan kecil di sekitar perut dan selangkang. Padahal, kondisi ini sering berkembang perlahan, tanpa gejala mencolok.
Hernia terjadi ketika bagian organ dalam biasanya usus menonjol keluar melalui dinding otot yang lemah. Meski terdengar menakutkan, hernia sebenarnya cukup umum terjadi, terutama pada pria dan lansia.
Yang sering membuat orang terlambat memeriksakan diri adalah anggapan bahwa benjolan tersebut “akan hilang sendiri”. Padahal, hernia tidak sembuh tanpa penanganan medis.
Jika dibiarkan, risiko terjepitnya usus dapat meningkat dan menimbulkan komplikasi serius. Karena itu, memahami penyebabnya menjadi langkah penting agar kita lebih waspada.
1. Otot Perut yang Lemah Sejak Lama
Banyak kasus hernia berawal dari otot dinding perut yang melemah sejak lahir atau akibat proses penuaan. Bagian otot yang lemah ini menjadi “titik rawan”, sehingga ketika mendapat tekanan, organ dalam lebih mudah menonjol keluar.
2. Mengangkat Beban Terlalu Berat
Kebiasaan mengangkat barang berat dengan posisi tubuh yang salah dapat meningkatkan tekanan pada perut. Jika dilakukan berulang-ulang, terutama tanpa latihan fisik yang cukup dapat mengakibatkan dinding otot semakin tertekan dan berisiko menimbulkan hernia.
3. Batuk Kronis dan Sering Mengejan
Batuk lama yang tidak kunjung sembuh, sembelit, atau kebiasaan mengejan saat buang air besar memberi tekanan berulang pada perut. Tekanan inilah yang lama-kelamaan memperlemah otot dan memicu terbentuknya hernia.
4. Kelebihan Berat Badan
Berat badan berlebih membuat perut bekerja lebih keras menahan beban. Kondisi ini meningkatkan tekanan di dalam rongga perut dan memperbesar kemungkinan terjadinya hernia, terutama bila otot sudah tidak cukup kuat.
5. Kehamilan dan Perubahan Hormon
Pada perempuan, kehamilan menambah tekanan pada perut sekaligus melenturkan jaringan ikat. Kombinasi ini bisa memicu munculnya hernia, terutama jika sebelumnya sudah ada kelemahan pada otot dinding perut.
6. Riwayat Operasi di Area Perut
Sayatan operasi pada perut dapat meninggalkan bagian otot yang lebih lemah dibanding jaringan sekitarnya. Di kemudian hari, area ini bisa menjadi titik munculnya hernia insisional — terutama jika aktivitas berat dilakukan terlalu cepat setelah operasi.
7. Faktor Gaya Hidup
Merokok, kurang olahraga, hingga kurang asupan protein dapat mengganggu kekuatan otot. Jaringan tubuh menjadi lebih rapuh, sehingga tidak mampu menahan tekanan yang meningkat dari dalam perut.