Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi (Foto: Kementerian PPPA)
JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyampaikan bahwa kekuatan bangsa Indonesia bertumpu pada perempuan yang berdaya dan saling menguatkan. Hal tersebut disampaikanya saat menghadiri PHI ke-97 di Provinsi Jawa Timur.
“Perempuan Indonesia adalah perempuan yang kuat, tangguh, dan penuh daya. Mereka berani bermimpi, bekerja keras dalam sunyi, serta tetap berdiri tegak di tengah berbagai tantangan. Apa yang hari ini mungkin terasa berat, sesungguhnya sedang membentuk masa depan yang lebih adil bagi generasi mendatang,” ujar Menteri PPPA dalam keterangan resmi dikutip pada Jumat (26/12).
Menteri PPPA menjelaskan, PHI ke-97 mengusung tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045” yang diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh pemangku kepentingan akan besarnya kekuatan dan potensi perempuan sebagai modal dasar yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan nasional.
“Perempuan yang berdaya dan mampu berkarya merupakan fondasi utama dalam membangun keluarga yang kuat, masyarakat yang inklusif, serta bangsa yang adil dan berkelanjutan,” tegas Menteri PPPA.
Lebih lanjut, Menteri PPPA menggarisbawahi upaya meningkatkan kualitas perempuan harus berangkat dari kesadaran perempuan itu sendiri. Kesadaran tersebut menjadi kunci agar perempuan mampu mengembangkan kualitas diri, memberikan kontribusi terbaik, serta berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Ketika perempuan diberikan ruang untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan dirinya, sesungguhnya mereka sedang menggerakkan bangsa dan negara Indonesia,” imbuh Menteri PPPA.
Sejalan dengan upaya penguatan peran perempuan tersebut, Menteri PPPA juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, atas komitmen yang kuat dan berkelanjutan dalam mendorong pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.
“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas langkah progresif dan keseriusannya dalam memastikan hadirnya layanan perlindungan yang lebih dekat, responsif, dan berpihak kepada perempuan dan anak. Semoga hal ini dapat menjadi pemantik semangat serta inspirasi bagi para kepala daerah di seluruh Indonesia untuk mempercepat pembentukan dan penguatan UPTD PPA di wilayah masing-masing, demi terwujudnya sistem perlindungan yang inklusif dan berkeadilan,” tutur Menteri PPPA.