• Oase

Keutamaan Puasa di Bulan Rajab yang Jarang Diketahui

Vaza Diva | Selasa, 23/12/2025 15:15 WIB
Keutamaan Puasa di Bulan Rajab yang Jarang Diketahui Ilustrasi - anak menunggu waktu berbuka puasa (Foto:viva)

JAKARTA - Bulan Rajab merupakan salah satu bulan istimewa dalam kalender Hijriah yang selalu mendapat perhatian khusus dari umat Islam.

Selain dikenal sebagai bulan haram, Rajab juga kerap dimanfaatkan sebagai waktu untuk meningkatkan kualitas ibadah, salah satunya melalui puasa sunnah. Meski tidak bersifat wajib, puasa di bulan Rajab memiliki sejumlah keutamaan yang bernilai spiritual tinggi.

Dalam Islam, Rajab termasuk satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT. Pada bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk menjauhi perbuatan maksiat dan memperbanyak amal saleh.

Puasa di bulan Rajab dipandang sebagai bentuk penghormatan terhadap kemuliaan waktu, sekaligus sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah yang bersifat personal dan penuh keikhlasan.

Puasa sunnah di bulan Rajab sering dimaknai sebagai latihan spiritual sebelum memasuki bulan Ramadan. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu, seorang Muslim dilatih untuk meningkatkan kesabaran, pengendalian diri, serta kepekaan sosial. Nilai-nilai ini menjadi bekal penting dalam menjalani ibadah puasa wajib di bulan Ramadan.

Banyak ulama menjelaskan bahwa amal saleh yang dilakukan pada waktu-waktu mulia memiliki nilai keutamaan tersendiri. Puasa di bulan Rajab termasuk dalam rangkaian amal yang dianjurkan karena dilakukan pada bulan yang dimuliakan. Selain puasa, ibadah ini biasanya dibarengi dengan peningkatan amal lain seperti sedekah, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak doa.

Rajab juga dikenal sebagai bulan persiapan rohani. Puasa sunnah di bulan ini menjadi momentum introspeksi diri atas kesalahan masa lalu dan memperbanyak taubat. Dengan suasana ibadah yang lebih tenang, puasa Rajab membantu menumbuhkan kesadaran spiritual untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.

Keutamaan puasa Rajab tidak terletak pada jumlah hari tertentu, melainkan pada niat dan konsistensi dalam beribadah. Umat Islam dapat menjalankannya sesuai kemampuan, baik di awal bulan, pada hari-hari tertentu seperti Senin–Kamis, maupun pada hari-hari putih (Ayyamul Bidh). Fleksibilitas ini menjadikan puasa Rajab mudah diamalkan oleh berbagai kalangan.