Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendidkasmen), Abdul Muti (Foto: Ist/Humas Kemendikdasmen)
JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu`ti menyampaikan program Wajib Belajar (Wajar) 1 Tahun Prasekolah ditargetkan dapat berjalan dengan dua fokus utama; pendirian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di setiap desa, dan peningkatan kualitas guru PAUD.
“Dalam rangka membangun sumber daya manusia yang unggul kita memang harus memperkuat Pendidikan Anak Usia Dini. Itu kami lakukan tidak hanya untuk menambah jumlah TK, tapi meningkatkan kualitas guru-guru Taman Kanak-Kanak,” kata Mendikdasmen dalam keteranga tertulis, Minggu (21/12).
Dia menjelaskan, Program "Satu Desa Satu PAUD" adalah gerakan nasional untuk memastikan setiap desa di Indonesia memiliki minimal satu Lembaga PAUD berkualitas, sebagai upaya pemerataan akses pendidikan dini, pencegahan stunting, dan pengembangan karakter anak.
Kemudian, lanjut Mendikdasmen, program ini sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia emas, dengan dukungan peran aktif pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat desa, menggunakan dana desa untuk sarana prasarana, pelatihan guru, dan operasional.
“Wajar 13 tahun dimulai dari TK dan target kami 1 desa minimal 1 TK. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengenyam pendidikan di PAUD/TK, memiliki rasa percaya diri dan kesiapan diri yang lebih tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan dasar,” ujarnya.
Mendikdasmen meyakini bahwa pada jenjang PAUD/TK, anak-anak mengalami usia emas baik secara jasmani maupun rohani yang akan menentukan masa depan mereka.
Tahun ini secara nasional pemerintah mengalokasikan anggaran revitalisasi satuan pendidikan, baik untuk renovasi maupun pendirian sekolah baru, sebesar Rp16,9 triliun untuk 16.175 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. “Alhamdulillah, progresnya telah mencapai 99 persen dan sebagian besar sudah selesai 100 persen,” ujar Mendikdasmen.
Dalam tinjauan Kemendikdasmen ke lapangan sebagaimana yang dilakukan pada Sabtu (20/12), Mendikdasmen turun untuk memastikan penyelesaian bangunan revitalisasi. Sebagaimana yang dilakukannya di Kabupaten Kuningan saat meresmikan TK Labschool yang berlokasi di Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Kuningan.
“Tahun ini, kami akan melakukan revitalisasi untuk sekitar 71 ribu satuan pendidikan. Data ini akan diverifikasi dan divalidasi untuk dianggarkan di tahun 2026 tapi prioritas kami adalah sekolah-sekolah yang terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat,” ujar Mendikdasmen.
Mendikdasmen kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat PAUD melalui kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun yang dimulai dari taman kanak-kanak. Dukungan tidak hanya diberikan dalam bentuk sarana prasarana, tetapi juga bantuan langsung kepada peserta didik berupa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk jenjang TK.
“Mulai tahun 2026, anak-anak TK juga akan menerima Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp450 ribu. Program ini menjangkau sekitar 888 ribu peserta didik TK di seluruh Indonesia,” terang Mendikdasmen merujuk pada data murid TK yang layak mendapatkan PIP. “Tahun depan dana tersebut akan ditransfer langsung ke rekening peserta didik,” imbuhnya.
Tahun 2025, Kemendikdasmen telah memberikan beasiswa D4/S1 kepada lebih dari 12 ribu guru. Rencananya tahun 2026, jumlah ini akan meningkat sekitar 150 ribu.
“Prioritas adalah guru yang mengajar pada jenjang TK/SD. Oleh karena itu, jika ada guru yang belum mendaftar, silakan didorong untuk mendaftar (beasiswa),” ungkap Menteri Mu`ti.
Menurutnya, langkah ini merupakan wujud nyata komitmen Kemendikdasmen dalam meningkatkan kompetensi guru karena guru yang sudah memenuhi kualifikasi minimal D4/S1 maka mereka bisa ikut Pendidikan Profesi Guru (PPG). Selanjutnya, jika memenuhi syarat, akan mendapat sertifikasi dan tunjangan. Bagi guru non-ASN, tunjangannya sebesar Rp2 juta per bulan dan untuk ASN mendapat tunjangan sebesar gaji pokok.
“Bagi guru-guru yang sudah mendapat tunjangan, saya berpesan agar meningkatkan kinerjanya,” ucap Abdul Mu’ti.
Sementara itu, Direktur PAUD, Nia Nurhasanah menyoroti partisipasi semesta dalam menyokong Indonesia Emas 2045. Menurutnya, fondasi dalam mewujudkan visi Pendidikan Bermutu untuk Semua adalah PAUD yang merupakan fase pembangunan bangsa yang paling krusial.
Adapun tiga strategi utama implementasi Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah yakni 1) perluasan akses melalui pembangunan Unit Sekolah Baru, Ruang Kelas Baru, PAUD–SD Satu Atap, dan penegerian PAUD; 2) peningkatan mutu melalui akreditasi, penguatan kualitas pembelajaran, dan pemenuhan PAUD Holistik Integratif; serta 3) peningkatan tata kelola melalui regulasi, kelembagaan, dan dukungan anggaran.
“Kunci keberhasilan seluruh program prioritas Kemendikdasmen adalah Partisipasi Semesta," tuturnya.