Ilustrasi pusing akibat darah rendah alias hipotensi (FOTO: MEDICALNEWSTODAY)
JAKARTA - Darah rendah atau hipotensi sering kali tidak disadari karena gejalanya mirip dengan kelelahan biasa. Padahal, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas harian jika tidak dikenali sejak dini.
Pada beberapa kasus, darah rendah juga dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan tertentu yang memerlukan perhatian khusus.
Memahami cara mengetahui darah rendah serta langkah penanganannya sangat penting agar kondisi tubuh tetap stabil. Dengan penanganan yang tepat, penderita hipotensi tetap dapat menjalani aktivitas secara normal dan produktif.
1. Mengenali Nilai Tekanan Darah
Cara paling akurat untuk mengetahui darah rendah adalah dengan mengukur tekanan darah menggunakan alat tensimeter. Seseorang umumnya dikatakan mengalami darah rendah jika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara mandiri atau di fasilitas kesehatan.
2. Memperhatikan Gejala yang Muncul
Gejala darah rendah dapat berupa pusing, kepala terasa ringan, pandangan kabur, mudah lelah, hingga rasa ingin pingsan. Gejala ini biasanya muncul saat berdiri terlalu cepat atau setelah aktivitas berat.
3. Mengamati Respons Tubuh saat Berubah Posisi
Darah rendah sering ditandai dengan rasa pusing ketika berpindah posisi dari duduk ke berdiri. Kondisi ini dikenal sebagai hipotensi ortostatik dan menjadi petunjuk awal adanya tekanan darah yang tidak stabil.
4. Mengevaluasi Pola Makan dan Asupan Cairan
Kurangnya asupan cairan dan nutrisi tertentu dapat memicu darah rendah. Jika sering merasa lemas saat terlambat makan atau kurang minum, kondisi ini patut diwaspadai sebagai tanda hipotensi.
Cara Menangani Darah Rendah
1. Meningkatkan Asupan Cairan
Minum air putih yang cukup membantu meningkatkan volume darah sehingga tekanan darah lebih stabil. Cairan sangat penting terutama bagi mereka yang sering beraktivitas fisik atau berada di lingkungan panas.
2. Mengatur Pola Makan Seimbang
Mengonsumsi makanan bergizi secara teratur membantu menjaga kestabilan tekanan darah. Porsi kecil namun sering dapat mencegah penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.
3. Bangun dan Bergerak Secara Perlahan
Menghindari gerakan mendadak saat bangun dari posisi duduk atau berbaring dapat mencegah pusing akibat darah rendah. Beri waktu tubuh untuk menyesuaikan diri dengan perubahan posisi.
4. Menghindari Berdiri Terlalu Lama
Berdiri dalam waktu lama dapat menyebabkan darah berkumpul di bagian bawah tubuh. Jika tidak dapat dihindari, gerakkan kaki secara berkala untuk membantu aliran darah.