Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar (Foto: Ist)
JAKARTA - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan melalui pendekatan baru yang berorientasi pada kemandirian dan pemberdayaan keluarga.
Hal ini diungkapkannya saat kegiatan Wisuda Graduasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bansos Program Keluarga Harapan (PKH)/Sembako melalui Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi di Pusdiklat Bangprof, Jakarta Selatan, Senin (08/12/2025).
“Bahwa memang pembangunan nasional ini tujuannya adalah menciptakan keadilan dan kesejahteraan, yang wujudnya adalah kemandirian dan keberdayaan, sehingga menjadi individu-individu yang terus meningkatkan produktivitasnya, menjadi warga bangsa yang kuat dan mandiri,” ucap Menko Muhaimin.
Menko PM menyampaikan apresiasi kepada 332 keluarga yang berhasil keluar dari penerima bantuan sosial dan kini dinyatakan mandiri secara ekonomi.
Momentum tersebut dinilai sebagai bukti nyata bahwa pendekatan pemberdayaan—melalui pendidikan, pelatihan, dan pendampingan ekonomi mampu mengurangi ketergantungan masyarakat pada bantuan negara.
“Karena itu, slogan hari ini sangat tepat, yaitu Bansos Sementara, Berdaya Selamanya,” kata Menko Muhaimin.
Menko Muhaimin menegaskan bahwa Presiden Republik Indonesia telah memberikan arahan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan melalui sejumlah model terobosan. Di antaranya, penguatan Sekolah Rakyat, revitalisasi koperasi desa, bantuan tunai bersifat sementara hingga perubahan paradigma pembangunan agar tepat sasaran dan berdampak langsung pada keluarga.
Presiden menginginkan anggaran negara benar-benar menjadi stimulus produktif, tujuannya jelas membesarkan kantong-kantong keluarga.
Menko PM juga menyinggung pentingnya perbaikan data kemiskinan agar bantuan tepat sasaran sehingga program dapat mencapai kelompok yang benar-benar membutuhkan.
“Pemberdayaan harus menjadi bagian integral, bukan hanya untuk menanggulangi kemiskinan, tapi menjadi energi semua program pemerintah,” ujar Menko Muhaimin.
Menko PM menyampaikan bahwa ketergantungan adalah kondisi sementara, bukan keadaan permanen. Dirinya mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, lembaga usaha, hingga masyarakat untuk bersama mendorong kemandirian sebagai energi utama pembangunan.