• Gaya Hidup

Mengapa Perokok Pasif Justru Lebih Berbahaya?

M. Habib Saifullah | Senin, 08/12/2025 08:05 WIB
Mengapa Perokok Pasif Justru Lebih Berbahaya? Ilustrasi perokok pasif (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Banyak orang mengira hanya perokok aktif yang memiliki risiko kesehatan serius, padahal dampak rokok juga mengancam mereka yang tidak pernah menyentuh rokok sekalipun.

Perokok pasif orang yang menghirup asap rokok dari orang lain justru bisa mengalami gangguan kesehatan sama parahnya dengan perokok aktif. Asap rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya, termasuk puluhan karsinogen yang dapat merusak organ tubuh.

Risiko ini semakin besar ketika perokok aktif merokok di rumah, kendaraan, atau ruang sempit tanpa ventilasi. Ibu hamil, anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis merupakan kelompok yang paling rentan.

Berikut penjelasan mengenai bahaya perokok pasif bagi kesehatan dan mengapa penting menghindari paparan asap rokok:

1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Asap rokok dapat merusak lapisan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penggumpalan darah. Perokok pasif memiliki peluang lebih tinggi mengalami serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke meskipun mereka tidak pernah merokok. Paparan singkat pun bisa memberikan efek langsung pada sistem kardiovaskular.

2. Menyebabkan Gangguan Pernapasan

Asap rokok memicu iritasi saluran napas, menyebabkan batuk, sesak, dan peradangan pada paru-paru. Pada anak-anak, paparan asap rokok meningkatkan risiko asma, bronkitis, pneumonia, serta infeksi telinga. Bahkan paparan jangka panjang dapat mengurangi kapasitas paru-paru.

3. Memicu Kanker

Ribuan zat berbahaya dalam asap rokok, seperti benzena dan formaldehida, dapat memicu kanker. Perokok pasif memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru meskipun tidak pernah merokok. Paparan berulang dalam waktu lama meningkatkan potensi kerusakan sel dan mutasi DNA.

4. Berbahaya bagi Ibu Hamil dan Janin

Asap rokok meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat rendah, hingga gangguan perkembangan janin. Zat beracun dapat masuk melalui aliran darah ibu dan memengaruhi kesehatan calon bayi.

5. Meningkatkan Risiko Kematian Bayi Mendadak (SIDS)

Bayi yang terpapar asap rokok lebih rentan mengalami gangguan pernapasan dan sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death Syndrome). Paparan asap dapat mengganggu sistem pernapasan dan fungsi saraf bayi yang masih berkembang.

6. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Perokok pasif, terutama anak-anak, cenderung memiliki sistem imun lebih lemah dibanding yang tidak terpapar. Mereka lebih mudah terserang flu, infeksi saluran napas, dan alergi berulang.

7. Dampak Jangka Panjang pada Anak

Paparan asap rokok sejak kecil dapat menurunkan fungsi paru-paru, meningkatkan risiko asma permanen, dan berdampak buruk pada perkembangan kognitif. Kondisi ini sering kali tidak terlihat langsung namun memburuk seiring bertambahnya usia.