Sosok Al-Arqam bin Abi Al-Arqam (Foto: AI)
JAKARTA - Nama Al-Arqam bin Abi Al-Arqam mungkin tidak sefamiliar Abu Bakar atau Umar bin Khattab, namun kontribusinya pada awal penyebaran Islam sangat besar dan menentukan.
Sosok yang dikenal sebagai salah satu sahabat muda Nabi Muhammad SAW ini merupakan pemilik rumah yang dijadikan pusat dakwah pertama di Makkah, tempat Rasulullah menyebarkan ajaran Islam secara diam-diam di tengah tekanan kaum Quraisy.
Al-Arqam memeluk Islam di usia muda, bahkan termasuk dalam golongan awal yang menerima dakwah Rasulullah. Rumahnya yang terletak di dekat Bukit Shafa menjadi lokasi berkumpulnya para sahabat untuk belajar Al-Qur`an, memperkuat iman, dan merancang strategi dakwah.
Tempat tersebut dikenal sebagai Darul Arqam, sebuah titik sejarah yang menjadi saksi tumbuhnya komunitas muslim pertama.
Selama masa dakwah rahasia di Makkah, Darul Arqam menjadi tempat aman bagi Nabi SAW dan para sahabat. Di sinilah banyak nama besar Islam dibimbing, termasuk Umar bin Khattab yang akhirnya masuk Islam setelah bertemu Rasulullah di tempat itu.
Peran Al-Arqam sebagai pemilik dan penjaga tempat dakwah tersebut menjadikannya bagian penting dalam fase awal perkembangan Islam.
Meski tidak banyak disebut dalam narasi populer, keberanian Al-Arqam menyerahkan rumahnya bagi perjuangan dakwah adalah bukti keteguhan iman.
Rumah sederhana itu bukan hanya tempat pertemuan, tetapi simbol keteguhan umat awal Islam bertahan di bawah tekanan. Setelah hijrah ke Madinah, Al-Arqam terus berpartisipasi dalam perjuangan umat, termasuk dalam beberapa pertempuran penting.
Para sejarawan mencatat bahwa Nabi SAW memuliakannya sebagai salah satu penghuni surga. Kisah Al-Arqam menjadi pengingat bahwa dalam setiap perjalanan besar, ada sosok-sosok yang bekerja dalam senyap namun menjadi fondasi penting dari momentum sejarah.
Namanya layak dikenal sebagai salah satu peletak dasar dakwah Islam yang perannya tetap melekat hingga kini dalam catatan sejarah umat.