Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah. Foto: gelora/katakini
JAKARTA - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menyampaikan duka cita mendalam atas terjadinya peristiwa bencana di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat membuka kajian Pengembangan Wawasan dengan tema `Wawasan Kebangsaan Edisi ke-9, Jumat (5/12/2025) malam.
"Saya terlibat emosi dan merasa berduka terhadap apa yang dialami oleh sebagian dari masyarakat bangsa Indonesia di Pulau Sumatera, khususnya di tiga provinsi, Aceh Sumatera Utara dan Sumatera Barat," kata Fahri Hamzah melalui keterangannya, Sabtu (6/12/2025).
"Mereka mengalami musibah bencana yang sangat besar sehingga ada ribuan nyawa yang wafat dan belum ditemukan jenazahnya atau fisiknya," imbuh Fahri Hamzah.
Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 Bidang Kokesra ini melihat, bahwa bencana Sumatera adalah bagian persoalan bangsa.
"Ini adalah bagian dari cermin wawasan kebangsaan kita, cara kita membaca yang ada di dalam tubuh bangsa kita," katanya.
Diketahui, Partai Gelora telah menerjunkan relawan kemanusiaan mereka, Blue Helmet berkolaborasi dengan berbagai instansi kesiapsigaan bencana dan organisasi kemanusiaan.
Blue Helmet terjun melakukan evakuasi dan membantu korban banjir Sumatera, di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau seperti Tanjung Pura, Pangkalan Brandan, Besitang Aceh Tamiang dan lain-lain.
Sementara DPW dan DPD Partai Gelora se-Sumatera menggalang donasi untuk meringankan beban mereka, para korban.
Sedangkan di tingkat DPP Partai Gelora, penggalangan dompet kemanusiaan melibatkan Fordika atau Forum Dedikasi Kemanusiaan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban
meninggal dunia dalam bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatra Utara serta Sumatra Barat bertambah menjadi 883 orang hingga Sabtu (6/12/25).
Selain itu, ada 520 orang yang masih hilang. Korban luka mencapai 4.200 orang di tiga provinsi.
Hingga kini, sejumlah ruas jalan di Aceh, Sumut, dan Sumbar masih terputus. Aliran listrik dan komunikasi di daerah terdamp ak bencana juga belum sepenuhnya normal.