• Ototekno

Banjir Rob Landa Jakarta, Ini Bahayanya untuk Kendaraan

M. Habib Saifullah | Sabtu, 06/12/2025 19:05 WIB
Banjir Rob Landa Jakarta, Ini Bahayanya untuk Kendaraan Ilustrasi - Perbaikan mobil usai terendam banjir rob (Foto: Nissan Indonesia)

JAKARTA - Banjir rob baru-baru ini terjadi di wilayah DKI Jakarta, khsusunya di Jakarta Utara dan wilayah Kepualauan Seribu. Bagi pemilik kendaraan bermotor yang melintasi genangan air rob, patut diwaspadi berbagai dampak negatif dari air laut untuk kendaraanmu.

Kandungan garam yang tinggi serta sifatnya yang korosif dapat mempercepat kerusakan berbagai komponen kendaraan, terutama bila terpapar tanpa perawatan yang tepat.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini masalah yang dapat timbul pada kendaraan akibat terendam air laut:

1. Memicu Korosi dan Karat pada Bodi Kendaraan

Garam dalam air laut bersifat higroskopis mudah menyerap kelembapan. Ketika menempel pada permukaan logam kendaraan, garam mempercepat reaksi oksidasi yang membuat bodi lebih cepat berkarat. Bahkan cat pelindung dapat terkelupas lebih cepat bila terus-menerus terpapar garam.

2. Merusak Komponen Rangka dan Kaki-Kaki

Bagian bawah kendaraan adalah area paling rentan. Paparan air laut dapat merusak rangka, sistem suspensi, rem, hingga exhaust (knalpot). Korosi di area ini berbahaya karena dapat mengganggu fungsi struktural maupun keselamatan berkendara.

3. Mengganggu Sistem Kelistrikan

Air asin merupakan konduktor listrik yang baik. Ketika masuk ke ruang mesin atau kabel kelistrikan, air laut dapat menyebabkan korsleting, kerusakan sensor, hingga sistem elektronik yang mati. Kerusakan ini sering kali sulit dideteksi karena terjadi secara bertahap.

4. Menurunkan Kualitas Mesin dan Pelumasan

Jika air laut masuk ke saluran udara, ruang mesin, atau bercampur dengan oli, kualitas pelumasan dapat menurun drastis. Garam dan air dapat menimbulkan endapan, mempercepat keausan bagian mesin, dan menyebabkan kerusakan besar yang membutuhkan perbaikan mahal.

5. Merusak Komponen Rem

Cakram rem, kaliper, serta sistem pengereman hidrolik sangat sensitif terhadap korosi. Terpapar air laut dapat membuat rem aus lebih cepat, macet, atau kehilangan ketajaman. Kondisi ini sangat berbahaya karena berkaitan langsung dengan keselamatan pengendara.

6. Mengakibatkan Kabin Berbau dan Interior Rusak

Ketika kendaraan terpapar air laut atau pasir pantai basah, interior dapat menyerap kelembapan dan garam. Hal ini memicu bau, jamur, dan kerusakan pada jok serta karpet. Garam yang menempel juga dapat membuat kaca kusam dan sulit dibersihkan.