Ilustrasi - minum air putih (Foto: SHUTTERSTOCK)
JAKARTA - Kebiasaan minum air setelah makan sering menimbulkan beragam pandangan. Sebagian orang menilai minum terlalu cepat dapat menghambat pencernaan, sementara yang lain menganggapnya justru membantu tubuh bekerja lebih baik.
Faktanya, minum setelah makan memiliki efek langsung pada proses pencernaan, namun tidak sepenuhnya buruk seperti banyak anggapan.
Saat makanan masuk ke dalam tubuh, lambung mulai memproduksi enzim dan asam untuk memecah nutrisi. Ketika air diminum setelah makan, cairan ini membantu mendorong makanan melewati saluran pencernaan sehingga proses penyerapan menjadi lebih efektif.
Asupan cairan juga membantu mencegah sembelit dengan menjaga tekstur makanan tetap lembut saat melewati usus.
Namun, konsumsi air berlebihan dalam waktu sangat singkat dapat membuat perut terasa penuh dan memicu ketidaknyamanan. Pada sebagian orang, terutama yang memiliki gangguan pencernaan, kebiasaan minum terlalu banyak setelah makan dapat memunculkan rasa kembung atau begah.
Meski demikian, ahli kesehatan menyebutkan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa minum air setelah makan mengencerkan enzim pencernaan hingga mengganggu metabolisme.
Justru, cukupnya cairan membantu melancarkan proses pencernaan dan menjaga fungsi tubuh tetap optimal.
Untuk hasil terbaik, minumlah air putih dalam jumlah wajar, baik sebelum maupun sesudah makan. Menghindari minuman bersoda atau tinggi gula juga disarankan agar tidak memicu gas berlebih dan masalah pencernaan lainnya.
Tetap mendengarkan respons tubuh menjadi cara terbaik menentukan kapan dan berapa banyak cairan yang dibutuhkan setelah makan.