Bencana banjir dan longsor menyerang sejumlah wilayah di Sumatera dan Aceh (Foto: sindonews)
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat mencatat sebanyak 261 unit rumah warga tersebar di lima kecamatan terdampak banjir bandang yang terjadi pada Rabu (26/11).
“Ratusan unit rumah warga yang rusak ini bervariasi, mulai dari rusak berat, rusak sedang hingga rusak ringan,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Aceh Barat Teuku Ronal Nehdiansyah di Meulaboh, Sabtu (6/12/2025).
Adapun rumah yang rusak tersebut terdiri dari 45 unit rumah rusak berat, 102 unit rumah warga rusak sedang, serta 114 unit rumah warga rusak ringan.
Teuku Ronal mengatakan rumah warga yang mengalami kerusakan tersebut berada di Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, di antaranya di Desa Jambak, yaitu enam unit rusak berat 17 unit rusak sedang, Desa Canggai tujuh unit rusak berat dan 28 rusak ringan, Desa Lango lima rumah warga rusak berat dan satu unit rusak ringan.
Di Desa Lawet jumlah rumah warga yang rusak berat sebanyak sembilan unit dan rusak sedang sebanyak 34 unit, Pulo Teungoh jumlah rumah warga yang rusak berat sebanyak satu unit dan 45 unit rusak sedang.
Desa Sikundo jumlah rumah warga yang rusak sebanyak lima unit, rusak sedang sedang tiga unit, serta rusak ringan sebanyak 10 unit, dan di Desa Keutambang jumlah rumah warga yang rusak sedang sebanyak satu unit.
Di Kecamatan Woyla Timur jumlah rumah warga yang rusak ringan tercatat sebanyak 60 unit di Desa Pasie Ara.
Di Kecamatan Sungai Mas rumah warga yang tercatat rusak berat berada di Desa Lancong sebanyak dua unit dan satu rusak ringan, serta di Desa Tungkop jumlah rumah yang rusak berat sebanyak satu unit dan satu unit rusak ringan.
Di Kecamatan Arongan Lambalek jumlah rumah rusak ringan sebanyak 15 unit dan di Desa Meutulang, Kecamatan Panton Reue jumlah rumah warga yang rusak berat akibat banjir sebanyak delapan unit.
Teuku Ronal mengatakan BPBD Aceh Barat hingga saat ini juga terus berupaya melakukan penyaluran bantuan ke sejumlah titik lokasi bencana alam, termasuk berupaya membuka akses transportasi yang tertutup akibat bencana alam. (ant)