Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid atau HNW (Foto: Humas MPR)
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengapresiasi sikap pemimpin umat Katolik seluruh dunia, Paus Leo XIV, yang menolak berkelanjutannya perang dan mendukung berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh.
“Sikap positif Sri Paus ini bukan hanya perlu diapresiasi, tetapi juga sangat penting untuk diikuti oleh para pemimpin-pemimpin negara yang ada di seluruh dunia, terutama negara yang berpenduduk mayoritas Nasrani, baik Katolik maupun Protestan, apalagi AS, yang juga negara asal dari Sri Paus Leo XIV,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (4/12).
HNW menjelaskan Paus Leo XIV memang secara tegas mendukung terbentuknya two-state solution (solusi dua negara), meski Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berulangkali menolaknya, yang malah didukung oleh pemerintah Amerika Serikat, padahal ada kecenderungan kuat masyarakat di Amerika Serikat selaku sekutu utama Israel yang mulai mengajukan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
“Peran Paus Leo XIV ini sangat besar untuk me-lobby negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, untuk menerima solusi tersebut. Apalagi, berdasarkan jajak pendapat dari Reuters/Ipsos pada 15–20 Oktober 2025, ternyata mayoritas warga Amerika Serikat (59%) mendukung agar AS memberikan pengakuan terhadap Negara Palestina,” ujarnya.
HNW mengatakan bahwa kemerdekaan Palestina dan diakhirinya penjajahan Israel terhadap bangsa Palestina, terutama genosida pada rakyat Gaza dalam dua tahun terakhir, sangat penting untuk dilakukan karena telah menimbulkan korban dari banyak kalangan. Korbannya bukan hanya dari komunitas Muslim tetapi dari beragam latar belakang agama termasuk umat Kristiani yang dipimpin oleh Paus Leo XIV.
“Yang selama ini menjadi korban kejahatan kemanusiaan Israel bukan hanya masjid, tetapi juga gereja-gereja, termasuk umat Kristiani seperti pembakaran perkampungan Kristiani di Tepi Barat oleh pemukim Zionis yang didukung oleh tentara Israel,” ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, salah satu korban dari sasaran kekejian Israel adalah satu-satunya gereja Katolik di Gaza, yaitu Gereja Keluarga Kudus (Holy Family Church) pada 17/7/2025 yang menewaskan jemaah dan melukai imamnya, serta dihancurkannya Gereja St. Porphyrius (20/10/2023) yang diyakini sebagai salah satu gereja paling tua di dunia yang berada di Gaza.
“Bukan hanya menyerang fisik bangunan, ternyata Zionis Israel juga meneror dan menyerang pendeta dan umat Kristiani yang beribadah di Sabtu Suci di Jerusalem pada 10/11/225,” ujarnya.
HNW berharap pernyataan Paus Leo XIV ini dapat ditindaklanjuti dengan langkah-langkah yang lebih konkret untuk mengadvokasi, menguatkan, dan mengefektifkan dukungan lebih dari 150 negara yang mengakui kemerdekaan Palestina, dan mayoritas mutlaknya adalah negara-negara yang mayoritas penduduknya non-Muslim/Kristiani, untuk menyelesaikan persoalan utama tersebut, yakni diakhirinya genosida dan penjajahan terhadap bangsa Palestina serta memberikan hak kepada rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri.
“Dengan sikap tegas dari Pimpinan Gereja Katolik se-Dunia ini, khususnya kalangan Kristiani bisa lebih efektif dalam berkolaborasi sesama mereka dan dengan berbagai kalangan umat beragama baik Islam maupun Yahudi yang sama-sama menolak berlanjutnya genosida dan kejahatan kemanusiaan di Gaza. Agar terciptalah perdamaian dengan berdirinya negara Palestina merdeka, sebagai wujud menghadirkan kemanusiaan yang adil dan beradab,” pungkasnya.