• Ototekno

Begini Sejarah Perkembangan Mobil Panther di Indonesia

M. Habib Saifullah | Jum'at, 05/12/2025 15:05 WIB
Begini Sejarah Perkembangan Mobil Panther di Indonesia Ilustrasi mobil Isuzu Panther (Foto: Wikipedia)

JAKARTA - Beredar di media sosial video yang memperlihatkan ketangguhan mobil Isuzu Panther saat banjir melanda wilayah Aceh.

Dalam video yang beredar di media sosial tersebut, memperlihatkan kondisi Isuzu Panther yang sudah dipenuhi lumpur pada bagian eksterior dan interior, akibat terendam banjir di wilayah Aceh.

Mobil tersebut dinarasikan sudah terendam banjir selama 10 jam. Namun, yang mengejutkan mobil Panther tersebut masih dalam keadaan hidup mesinnya. Karakter ruangan mesin diesel masih terdengar jelas.

Unggahan tersebut pun menuai beragam respons dari warganet yang menilai bahwa mobil Panther memang memiliki mensin yang bandel.

Namun, tahukah kamu jika mobil diesel ini telah lama menapaki aspal di Indonesia? Berikut sejarah perkembangannya.

Mobil MPV bermesin diesel ini pernah menjadi primadona keluarga Indonesia selama tiga dekade dan bersaing ketat dengan Toyota Kijang dalam memperebutkan hati masyarakat.

Dikenal luas dengan slogan "Isuzu Panther, Rajanya Diesel", mobil ini memiliki tempat tersendiri di memori kolektif bangsa karena ketangguhannya, efisiensi bahan bakarnya, serta pendingin udara atau AC yang terkenal sangat dingin.

Meskipun kini produksi unit barunya telah dihentikan, pesonanya di pasar mobil bekas seolah tak kunjung padam dan tetap dicari oleh para loyalisnya.

Perjalanan panjang Isuzu Panther di aspal Nusantara dimulai pada tahun 1991 ketika PT Pantja Motor, yang kini dikenal sebagai Isuzu Astra Motor Indonesia, memperkenalkannya pertama kali ke publik.

Kehadiran Panther kala itu ditujukan untuk mendobrak dominasi Toyota Kijang di segmen kendaraan keluarga. Generasi pertama ini sering disebut masyarakat sebagai "Panther Kotak" atau Panther 2.3 karena bentuk bodinya yang kaku dan mengotak.

Di balik kap mesinnya, tertanam mesin berkode C223 berkapasitas 2.300 cc 4 silinder Indirect Injection. Walaupun tenaganya tergolong sederhana, mesin ini dikenal sangat tahan banting.

Pada era awal ini, masyarakat diperkenalkan dengan berbagai varian unik seperti Bravo, Miyabi, Sparta, hingga Golden, di mana sebagian besar pengerjaan bodinya saat itu masih banyak melibatkan perusahaan karoseri lokal sebelum beralih ke sistem full pressed body.

Melihat antusiasme pasar yang begitu besar, Isuzu melakukan penyegaran signifikan pada tahun 1996 dengan meningkatkan kapasitas dapur pacunya. Meskipun secara tampilan fisik masih mempertahankan bentuk kotaknya, jantung pacu mobil ini diganti menjadi mesin legendaris berkode 4JA1 berkapasitas 2.500 cc.

Mesin inilah yang kemudian melambungkan reputasi Panther sebagai kendaraan yang irit namun bertenaga. Teknologi yang diusung pun sudah beralih ke Direct Injection, yang membuat suara mesinnya terdengar lebih nyaring atau "garing" namun sangat efisien dalam konsumsi bahan bakar.

Pada periode ini, varian mewah seperti Hi-Grade dan Grand Royal menjadi simbol kemapanan keluarga kelas menengah di Indonesia.

Memasuki milenium baru, persaingan segmen mobil keluarga semakin memanas dengan hadirnya Toyota Kijang Kapsul dan Mitsubishi Kuda. Isuzu menjawab tantangan tersebut dengan meluncurkan generasi kedua pada tahun 2000 yang dikenal luas sebagai "Panther Kapsul".

Sesuai julukannya, desain mobil ini meninggalkan garis-garis kaku dan berubah menjadi lebih aerodinamis serta modern. Tidak hanya soal tampilan, Isuzu juga mulai menawarkan pilihan transmisi otomatis yang kala itu masih jarang ditemukan pada mobil bermesin diesel.

Bahkan untuk varian tertingginya, seperti Touring, Isuzu menyematkan teknologi Turbocharger guna mendongkrak tenaga sekaligus menekan emisi gas buang.

Varian Panther Touring dengan ciri khas ban serep yang menempel di pintu belakang pun menjadi idola baru karena tampilannya yang gagah menyerupai SUV.

Sejak tahun 2005 hingga belasan tahun kemudian, Isuzu melakukan beberapa kali penyegaran tampilan atau facelift dengan nama-nama seperti Panther Smart, LV, LS, hingga Grand Touring. Namun, secara teknis dan rancang bangun dasar, tidak ada perubahan revolusioner yang dilakukan selama hampir 15 tahun tersebut.

Di saat kompetitor utamanya berevolusi total menjadi Kijang Innova yang jauh lebih modern dan kompleks, Isuzu Panther justru bertahan dengan kesederhanaannya.

Namun, segala sesuatu pasti ada masanya. Pada Februari 2021, Isuzu Astra Motor Indonesia secara resmi mengumumkan penghentian produksi Isuzu Panther.

Keputusan berat ini diambil terutama karena terbentur regulasi standar emisi Euro 4 yang mulai diberlakukan pemerintah Indonesia. Mesin legendaris Panther dinilai sudah tidak efisien lagi untuk dikembangkan agar lolos standar emisi tersebut.

Selain itu, fokus bisnis Isuzu secara global juga mulai bergeser lebih kuat ke segmen kendaraan komersial seperti truk dan SUV modern seperti Isuzu MU-X.