• Kesra

Masih Terisolir, Menko PM Distribusikan Bantuan ke Gayo Lues

M. Habib Saifullah | Kamis, 04/12/2025 18:25 WIB
Masih Terisolir, Menko PM Distribusikan Bantuan ke Gayo Lues Sejumlah warga yang terdampak bencana banjir Desa Palok, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Aceh pada Kamis (4/12/2025) (Foto: Humas Kemenko PM)

JAKARTA - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar didampingi Bupati Gayo Lues Suhaidi mengunjungi Desa Palok, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Aceh pada Kamis (4/12/2025) yang masih terisolir akibat bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Barat, hingga Sumatera Utara.

Menko Muhaimin mendistribusikan bantuan logistik Pemerintah sekaligus berdialog dan memastikan setiap masyarakat terdampak mendapatkan bantuan dan tidak ada yang tertinggal.

Pemulihan akses ke Gayo Lues menjadi salah satu hal yang diprioritaskan Pemerintah agar distribusi bantuan kepada masyarakat terdampak berjalan efektif dan efisien.

“Kita terus lakukan koordinasi dan anggota DPR RI ada Komisi VIII, BNPB akan terus mengonsolidasikan dan mendorong bantuan agar terus masuk ke sini,” ucap Menko Muhaimin.

“Kita terus akan mencurahkan perhatian pada percepatan penanganan infrastruktur terutama jalan yang putus, jalan nasional yang menghubungkan Gayo Lues dengan Medan,” kata Menko Muhaimin.

Sejak Rabu (3/12/2025) hingga Kamis (4/12/2025) Kemenko PM telah mendistribusikan bantuan ke Gayo Lues dengan menggunakan pesawat udara. Bantuan yang telah didistribusikan yakni beras 500 kg, mi instan 100 kardus, minyak goreng 81 kg, obat-obatan 20 kg, biskuit 415 kg, hingga selimut.

Bencana banjir dan longsor membuat sekitar 14.000 warga mengungsi. Bencana hidrometeorologi ini juga membuat sejumlah jalan nasional dan jembatan terputus sehingga Gayo Lues yang didominasi pegunungan dan lembah menjadi terisolir. 

Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Kamis per pukul 06.48 WIB, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh mencapai 776 jiwa. 564 jiwa dinyatakan hilang, dan 2,6 ribu jiwa luka-luka.