Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi saat menerima audiensi dari Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu (Foto: Humas Kementrans)
JAKARTA - Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi menerima audiensi dari Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu di Kantor Kementerian Transmigrasi (Kementrans), pada Rabu (3/12/2025).
Dalam kesempatan itu, Bupati Thariq mengatakan bahwa daerahnya memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan seperti pariwisata, karena di sana ada wisata bahari sangat popular yakni Pulau Saronde. Pulau kecil itu merupakan tempat wisata air yang kerap dikunjungi wisatawan dari Jerman.
Sebagai kabupaten yang masih memiliki lahan luas dan kosong, Gorontalo sangat potensial untuk mengembangkan sektor pertanian dan peternakan. Untuk kata dia, pihaknya mengembangkan program G210 (Gerakan Dua Kambing Sepuluh Ayam) dan GAM (Gerakan Argo Mopomulo).
Lewat dua gerakan itu diharapkan sektor peternakan dan pertanian di sana mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak.
Merespons hal tersebut, Wamen Viva Yoga mengaku senang berbagai program dihela di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Filipina. Berbagai program dikerjakan diakui akan berimbas pada kawasan transmigrasi dan satuan pemukiman transmigrasi yang ada di Gorontalo Utara. Di kabupaten itu ada satu kawasan transmigrasi dan satu satuan pemukiman.
"Kawasan Transmigrasi di Sumalata, sedang satuan pemukiman di Motihelumo," kata Wamentrans.
Meski transmigrasi sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu di sana, Kementrans terus membina dan memberi bantuan pada kawasan transmigrasi dan satuan pemukiman yang ada di kabupaten itu.
Berdasarkan TA 2025, Gorontalo mendapat bantuan sebesar Rp7,8 miliar. Bantuan yang ada menurut Viva Yoga digunakan untuk merehab sekolah, pembangunan tanggul sungai, dan peningkatan jalan.
"Semua pembangunan dilakukan di Sumalata," ujar Wamentrans.
Wamen Viva Yoga berharap bantuan yang diberikan mampu meningkatkan produktifitas kawasan transmigrasi. Dikatakan banyak kawasan transmigrasi yang dulunya lahan yang sepi dan jauh dari keramaian sekarang berubah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
"Kawasan transmigrasi juga menjadi sentra tanaman pangan terutama beras yang mampu mendukung program swasembada pangan," kata dia.