• News

Pemerintah Minta Maaf Penanganan Bencana di Sumatra Belum Maksimal

M. Habib Saifullah | Rabu, 03/12/2025 15:05 WIB
Pemerintah Minta Maaf Penanganan Bencana di Sumatra Belum Maksimal Warga mengamati sampah kayu gelondongan pasca banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). Sampah kayu gelondongan tersebut menumpuk di pemukiman warga dan sungai pasca banjir bandang pada Selasa (25/11). (ANTARA FOTO/Yudi Manar)

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan permohonan maaf atas penanganan bencana alam yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang kurang optimal.

"Pemerintah telah bekerja keras. Mohon maaf jika masih kurang maksimal," kata Menko PMK Pratikno di Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Pratikno mengakui bahwa kondisi geografi wilayah bencana di Sumatera sangat berat sehingga menyulitkan upaya distribusi logistik maupun pencarian korban.

"Tantangannya sangat berat. Medan wilayahnya sangat luas. Cuaca juga masih belum mendukung. Tapi seluruh tim dikerahkan untuk membantu saudara-saudara kita yang terisolir. Jadi mohon doa dan dukungan dari semuanya," kata Menko Pratikno.

"Pak Presiden memerintahkan kepada seluruh jajaran kementerian dan lembaga untuk bekerja keras mengerahkan semua kekuatan untuk mengatasi bencana," lanjut dia.

Saat ini penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatera dalam tahap tanggap darurat.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyampaikan bahwa korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga Selasa (2/12), mencapai 708 jiwa dan yang dinyatakan masih hilang ada 499 jiwa.

"Rinciannya Sumatera Utara korban meninggal dunia 294 jiwa dan hilang 155 jiwa. Kemudian untuk Provinsi Aceh per hari ini meninggal dunia 218 jiwa, yang masih hilang 227 jiwa," kata Abdul Muhari.

Untuk Sumatera Barat, lanjutnya, korban jiwa ada 196 jiwa dan dinyatakan masih hilang ada 117 jiwa.