• Kesra

Survei Populi, Cek Kesehatan Gratis jadi Program Paling Memuaskan

Budi Wiryawan | Jum'at, 28/11/2025 15:05 WIB
Survei Populi, Cek Kesehatan Gratis jadi Program Paling Memuaskan Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) ikut cek tensi dan meninjau langsung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Desa Panggung, Kabupaten Magetan (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) merupakan program dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang paling memuaskan bagi masyarakat. Hal ini terungkap dalam Survei nasional yang dilaksanakan Populi Center.

Dari sejumlah 1.200 responden dipilih secara acak bertingkat di 38 provinsi, 90,8 persen merasa puas atas program itu. Kemudian disusul oleh program layanan kesehatan gratis di puskesmas sebesar 89,1 persen, dan kebijakan peningkatan gaji guru dan tenaga pendidikan 83,2 persen.

"Survei nasional pada 12-20 Oktober 2025 untuk melihat bagaimana masyarakat menilai perkembangan kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka setelah satu tahun menjabat," kata Peneliti Populi Center Dimas Ramadhan.

Antusiasme masyarakat terhadap program kesehatan gratis tercermin dari tingginya kesediaan mereka (95,2 persen) untuk ikut serta apabila program tersebut tersedia di wilayahnya.

Selain itu, terkait program-program pemerintah selama satu tahun terakhir, menurut dia, publik menganggap program Makan Bergizi Gratis (51,2 persen) sebagai capaian paling membanggakan, disusul upaya penguatan pertahanan (12,1 persen), dan diplomasi internasional (10,3 persen).

Menurut dia, penilaian masyarakat terhadap penyelenggaraan MBG juga cukup positif. Data menunjukkan banyak yang menilai program ini melibatkan partisipasi masyarakat (75,7 persen), tepat sasaran (71 persen), telah menyajikan makanan dengan kualitas yang baik (70,4 persen), dinilai mampu menggerakkan ekonomi lokal (69,4 persen), dan pengawasan pada penyedia layanan MBG yang juga berjalan baik (57,3 persen).

Meski demikian, dia menyampaikan bahwa publik juga menyoroti sejumlah aspek program MBG yang perlu diperbaiki, seperti perlunya pengawasan yang lebih kuat terhadap penyedia layanan (18,8 persen), pelaksanaan uji kelayakan sebelum dapur operasional dibuka (17,6 persen), serta memprioritaskan penerima program bagi masyarakat berpenghasilan rendah (15,8 persen).

Publik, kata dia, juga memandang pedagang pasar (30,2 persen) dan penyedia layanan dapur/SPPG (29,4 persen) sebagai pihak yang paling diuntungkan dari keberadaan MBG.

"Namun seandainya model pelaksanaan dapat MBG diubah, sebagian besar masyarakat lebih menyukai program tersebut disalurkan langsung kepada orang tua siswa (47,9 persen)," kata dia.

Adapun dia menjelaskan bahwa survei dilakukan melalui wawancara tatap muka di 120 kelurahan dan desa yang tersebar di 38 provinsi. Sejumlah 1.200 responden dipilih secara acak bertingkat, dengan margin of error 12,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pemilihan sampel di setiap wilayah, menurut dia, ditentukan secara proporsional mempertimbangkan jumlah Daftar Pemilih Tetap yang ditetapkan KPU pada pemilu 2024. Dia mengaku survei itu dilakukan melalui pendanaan internal.