• Info DPR

Fraksi NasDem Soroti Impor Ilegal Beras ke Sabang

Aliyudin Sofyan | Selasa, 25/11/2025 16:18 WIB
Fraksi NasDem Soroti Impor Ilegal Beras ke Sabang Ketua Fraksi NasDem DPR RI Viktor Bungtilu Laiskodat. Foto: fraksi nasdem

JAKARTA - Fraksi Partai NasDem DPR RI menyayangkan terjadinya impor 250 ton beras ke Sabang, Aceh, padahal di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia telah mencapai kemandirian pangan dan mencatatkan surplus beras nasional.

"Di saat Indonesia mencatat panen raya dengan stok beras melimpah, sangat disayangkan jika tetap dilakukan impor dari negara lain,” ujar Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat, di Jakarta, Selasa (25/11/2025).

Viktor menegaskan, Presiden Prabowo telah menyampaikan capaian mengagumkan Indonesia dalam kemandirian pangan dengan cadangan beras mencapai 4 juta ton, di dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025).

Fraksi Partai NasDem DPR RI menekankan bahwa kebutuhan beras di Sabang, Provinsi Aceh, seharusnya dapat dipenuhi dari stok beras nasional yang melimpah, tanpa harus mengandalkan impor.

"Keberhasilan Indonesia memiliki cadangan beras 4 juta ton menunjukkan kemampuan kita untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Oleh karena itu, mari kita jaga kedaulatan dan wibawa pangan Indonesia dengan mengoptimalkan stok dalam negeri tanpa bergantung pada impor," ujar Viktor.

Oleh karena itu, perlunya koordinasi yang matang dan komprehensif antara Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) dengan pemerintah agar setiap kebijakan yang diambil sejalan dengan visi besar Indonesia dan tidak menimbulkan kebijakan yang kontraproduktif.

“Kami mendorong adanya koordinasi yang lebih komprehensif antara BPKS dan pemerintah agar kebijakan yang diterbitkan tidak bertentangan dengan arah besar pembangunan nasional,” ujar Viktor.

Menurut Viktor, momentum kemandirian pangan nasional semakin nyata berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), yang menunjukkan produksi beras nasional hingga Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi nasional sekitar 27,3 juta ton. Dengan demikian, Indonesia mencatat surplus sekitar 3,7 juta ton.