• News

KAI Hentikan Operasional KRL Jalita

Aliyudin Sofyan | Senin, 17/11/2025 15:18 WIB
KAI Hentikan Operasional KRL Jalita Mantan Direktur Utama PT KA Indonesia Ignasius Jonan dan KRL Tokyu Seri 8500 atau Jalita. Foto: dok. katakini

JAKARTA -  PT KAI menghentikan operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Tokyu Seri 8500 atau Jalita per hari Minggu (16/11/2025), setelah beroperasi melayani penumpang KRL Jabodetabek sejak tahu 2006.

KRL Jalita dinilai sebagai symbol penting dari perjalanan panjang layanan angkutan perkotaan berbasis rel. KRL tipe ini menjadi sarana pertama yang dimiliki langsung oleh KAI Commuter setelah pemisahan entitas pada 2009.

Dari titik ini modernisasi layanan KRL Jabodetabek berkembang pesat dengan penggunaan AC, peningkatan kenyamanan, serta perluasan kapasitas angkut.

Saat ini, KAI Commuter mengoperasikan 1.063 perjalanan setiap hari dengan dukungan 102 trainset atau 1.072 unit KRL yang melayani 287,3 juta penumpang pada Januari–Oktober 2025, setara lebih dari 20 juta perjalanan setiap bulan.

Untuk mengenang peran Jalita dan dua seri lain yang turut mengawal transformasi layanan Tokyu Seri 7000 dan JR203. KAI bersama komunitas membuka Mini Museum Jalita pada 10–16 November.

Pameran ini menampilkan sejarah tiga seri KRL legendaris serta edukasi publik seperti aturan naik KRL, kampanye Stop Pelecehan Seksual, keselamatan perjalanan, dan pengenalan sarana modern.

Momentum tersebut semakin istimewa dengan kehadiran Direktur Utama KAI 2009–2014 Ignasius Jonan, yang turut mendampingi perjalanan terakhir Jalita dari Stasiun Jakarta Kota menuju Depo Kampung Bandan hingga Depo Depok.

“Selama Jabodetabek menjadi wilayah hunian terpadat di Indonesia, Commuter Line akan selalu menjadi etalase layanan kereta api nasional. Mobilisasi masyarakat yang besar menjadikan transportasi berbasis rel sebagai kebutuhan utama kota besar. Peradaban urban kita semakin maju sehingga kebutuhan sarana yang andal dan frekuensi perjalanan akan terus meningkat,” ujar Jonans melalui keterangan resmi, Senin (17/11/2025).

Ia juga mengingatkan bahwa nama “Jalita” diberikan oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal sebagai simbol perjalanan masyarakat lintas kota di Jakarta.

Jonan berharap sebagian sarana dapat dilestarikan sebagai bagian dari warisan sejarah yang menggambarkan perubahan besar layanan urban berbasis rel.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan bahwa museum sementara ini merupakan kolaborasi antara KAI, KAI Commuter, dan komunitas seperti IRPS dalam menghidupkan kembali jejak perjalanan KRL.

“Pameran ini memperlihatkan bahwa KRL adalah bagian dari kehidupan warga Jabodetabek. Edukasi yang kami tampilkan menjadi upaya bersama untuk membangun layanan yang aman, ramah, dan berkelanjutan,” tutur Anne.