• Gaya Hidup

Inilah Berbagai Kebiasaan Digital yang Diam-diam Merusak Kesehatan Mental

M. Habib Saifullah | Minggu, 16/11/2025 11:05 WIB
Inilah Berbagai Kebiasaan Digital yang Diam-diam Merusak Kesehatan Mental Ilustrasi bermain media sosial (FOTO: AFP)

JAKARTA - Di era digital yang serba cepat, kita hidup berdampingan dengan ponsel, media sosial, dan berbagai aplikasi yang memudahkan hidup.

Namun di balik kenyamanannya, dunia digital menyimpan sisi gelap yang sering tidak kita sadari.

Beberapa kebiasaan kecil yang tampak normal justru dapat mengganggu kesehatan mental, seperti membuat stres meningkat, tidur berantakan, hingga menyebabkan kecemasan tanpa alasan jelas.

Berikut sembilan kebiasaan digital yang terlihat sepele tetapi punya dampak besar bagi kesehatan mental dan mungkin salah satunya sedang kamu lakukan setiap hari:

1. Doomscrolling Berjam-Jam di Media Sosial

Doomscrolling adalah kebiasaan menggulir berita negatif tanpa henti. Semakin melihat konten yang memicu cemas, otak semakin terperangkap dalam siklus ketakutan dan stres. Efeknya bisa berupa sulit tidur, overthinking, hingga merasa dunia “gelap” tanpa alasan.

2. Mengecek Notifikasi Setiap Beberapa Menit

Sering mengecek notifikasi membuat otak berada dalam “mode siaga” terus-menerus. Kebiasaan ini meningkatkan hormon stres karena tubuh merasa harus selalu merespons. Lama-kelamaan, fokus menurun dan kecemasan meningkat.

3. Membandingkan Hidup dengan Orang di Instagram

Foto liburan, karier, atau pencapaian orang lain sering membuat kita merasa tertinggal. Padahal media sosial hanyalah potongan terbaik hidup seseorang. Kebiasaan membandingkan diri dapat membuat rasa percaya diri turun drastis.

4. Scroll TikTok atau Reels Sebelum Tidur

Cahaya biru dari layar menghambat produksi melatonin sehingga otak sulit “dimatikan”. Selain itu, konten cepat yang memicu dopamin membuat pikiran tetap aktif. Dampaknya adalah susah tidur, mimpi tidak nyenyak, dan bangun dalam kondisi lelah.

5. Menyimpan Semua Foto, Chat, dan File Tanpa Disortir

Data digital yang berantakan menciptakan kekacauan mental. Terlalu banyak tab, folder penuh, atau chat menumpuk membuat otak merasa kewalahan bahkan sebelum bekerja. “Clutter digital” dapat meningkatkan stres seperti rumah berantakan di dunia nyata.

6. Menghabiskan Terlalu Banyak Waktu di Grup Chat

Diskusi panjang, drama grup, atau ratusan chat yang belum dibaca membuat pikiran terpecah. Tekanan untuk selalu online dan merespons cepat bisa menyebabkan kelelahan mental.

7. Mengandalkan Likes dan Komentar untuk Validasi Diri

Ketika harga diri ditentukan dari “berapa banyak yang menyukai postingan kamu”, mental menjadi rapuh. Ketiadaan respons bisa menimbulkan rasa sedih, cemas, atau merasa tidak cukup baik.

8. Multitasking Berlebihan dengan Banyak Aplikasi Sekaligus

Pindah-pindah aplikasi dari email, chat, media sosial, hingga kerja membuat otak cepat lelah. Multitasking digital membuat produktivitas turun dan memicu stres karena otak dipaksa beradaptasi tanpa jeda.