Kantor Bursa Efek Indonesia (Pasar Dana)
JAKARTA - Otoritas Pasar Modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal lakukan sejumlah penyesuaian teknis jika pemerintah resmi menerapkan kebijakan redenominasi rupiah.
Dampak terbesar diperkirakan terjadi pada mekanisme perdagangan saham, terutama fraksi harga dan ketentuan lot.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menjelaskan, penyederhanaan digit rupiah akan berpengaruh langsung terhadap struktur harga saham di pasar.
Pasalnya, saat nominal berubah, sebagian saham berpotensi miliki harga sangat kecil sehingga BEI perlu menyiapkan perubahan aturan secara menyeluruh.
“Sekarang harga saham satu lot Rp 100. Itu yang PR bagi kita. Lotnya kan Rp 100, kita sedang dalam rangka penurunan lot. Jadi kalau harga sahamnya Rp 200, apakah boleh nol koma atau sen?” ujar Iman, Sabtu (15/11/2025).
Iman memastikan penyesuaian tersebut harus dirancang dengan cermat agar tidak mengganggu kelancaran transaksi. Fraksi harga dan aturan lot akan menjadi fokus utama bila redenominasi mulai diterapkan.
Dari sisi regulator, Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK Eddy Manindo Harahap menegaskan, redenominasi tidak mengubah nilai transaksi maupun nilai ekonomi.
“Sekarang transaksi kita rata-rata di atas Rp 1 juta, Rp 1 miliar, Rp 1 triliun. Nulisnya repot karena nolnya kebanyakan,” kata Eddy.
Ia menepis persepsi keliru bahwa redenominasi identik dengan sanering atau pemotongan nilai uang.
“Pemotongan nilai uang itu enggak. Ini hanya penulisan, nol di belakang dihilangkan karena sudah kebanyakan. Sesimpel itu,” tegasnya.