• Gaya Hidup

Bahaya Rokok Elektrik yang Sering Diabaikan

Vaza Diva | Sabtu, 15/11/2025 05:05 WIB
Bahaya Rokok Elektrik yang Sering Diabaikan Ilustrasi - Alat Vape/Pod (Foto: Ist)

JAKARTA - Rokok elektrik atau vape kerap dipromosikan sebagai pilihan yang lebih aman dibanding rokok biasa. Namun kenyataannya, klaim tersebut tidak sepenuhnya benar.

Di balik aroma yang wangi dan uap yang terlihat ringan, vape mengandung berbagai zat kimia yang dapat menimbulkan risiko serius jika dipakai terus-menerus.

Cairan vape biasanya terdiri dari nikotin, propilen glikol, gliserin, serta perisa buatan. Nikotin tetap menjadi zat adiktif yang mampu memengaruhi sistem saraf dan meningkatkan detak jantung.

Propilen glikol dan gliserin yang dianggap aman untuk konsumsi makanan dapat berubah menjadi senyawa berbahaya seperti formaldehida bila dipanaskan pada suhu tinggi di perangkat vape.

Tak hanya itu, beberapa jenis cairan vape ditemukan mengandung logam berat seperti nikel dan timbal yang bisa berasal dari komponen pemanas. Zat-zat tersebut berpotensi terhirup dan menumpuk di dalam paru-paru.

Dampak jangka panjang penggunaan vape memang belum seluruhnya terungkap, namun sejumlah studi telah menunjukkan adanya peningkatan risiko bronkitis kronis serta gangguan pada paru. Iritasi tenggorokan dan batuk berulang juga menjadi keluhan yang sering muncul.

Pada remaja, paparan nikotin sejak dini bisa menghambat perkembangan otak dan memicu kecanduan di kemudian hari.

Karena itu, meskipun vape terlihat lebih modern dan aromanya menarik, bukan berarti ia aman. Pertimbangkan kembali sebelum mencobanya—kesehatan tidak bisa diisi ulang seperti baterai vape.