• News

Trump Desak Saudi Normalisasi dengan Israel Usai Perang Gaza

Vaza Diva | Jum'at, 14/11/2025 18:05 WIB
Trump Desak Saudi Normalisasi dengan Israel Usai Perang Gaza Arsip - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Foto: REUTERS)

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan mendorong Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), untuk mengambil langkah menuju normalisasi hubungan dengan Israel setelah konflik Gaza mereda. Percakapan telepon itu terjadi bulan lalu, sebagaimana dilaporkan Axios dengan mengutip dua pejabat AS.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa Washington telah memberi sinyal kepada Riyadh agar menunjukkan kemajuan sebelum pertemuan Trump–MBS di Gedung Putih pekan depan, meski mereka mengakui adanya perbedaan besar antara posisi Israel dan Arab Saudi.

Trump menyampaikan bahwa berakhirnya perang Gaza menghapus salah satu hambatan terbesar menuju kesepakatan. Ia juga berharap MBS dapat membuka kembali hubungan dengan Israel, dan menurut laporan tersebut, sang putra mahkota menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama.

Arab Saudi tetap menegaskan syarat utama berupa pembentukan negara Palestina sebelum normalisasi. Selain itu, Riyadh juga meminta adanya perjanjian pertahanan dengan AS serta jaminan keamanan yang diharapkan bisa dibahas dalam pertemuan mendatang.

"Pesan kami kepada Saudi adalah: `Kami sudah melakukan semua hal yang kalian minta. Sekarang, ada hal-hal yang diinginkan Presiden Trump, seperti normalisasi dengan Israel. Jadi, bagaimana kalian akan memenuhinya?`" kata seorang pejabat senior AS dalam laporan tersebut.

Walaupun dialog terus bergulir, belum jelas apakah kemajuan signifikan dapat dicapai saat kunjungan MBS pada 18 November, mengingat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu masih menolak solusi dua negara.

Sebelumnya, pada 29 September, Trump mengumumkan rencana 20 poin terkait penyelesaian konflik Gaza. Rencana tersebut tidak melibatkan Hamas atau faksi Palestina lain, melainkan mengusulkan pengelolaan Gaza oleh “komite teknokratis dan apolitis Palestina” di bawah pengawasan dewan internasional yang dipimpin Trump.

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober, disusul penandatanganan deklarasi bersama Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 13 Oktober.

Kesepakatan itu mengharuskan Hamas membebaskan 20 sandera Israel, sementara Israel berkewajiban melepas 1.718 tahanan asal Gaza dan 250 tahanan lainnya yang menjalani hukuman panjang.

Wall Street Journal pada 15 Oktober melaporkan bahwa kedua pihak mulai membahas fase kedua gencatan senjata, termasuk perlucutan senjata Hamas, tata kelola pascaperang, dan penempatan pasukan stabilisasi internasional di Gaza.

Sumber: Sputnik-OANA