Ilustrasi - Orang tua mendampingi buah hatinya (Foto: wowkeren)
JAKARTA - Kasus penculikan anak dapat terjadi di lingkungan mana pun dan sering kali dilakukan dengan cara yang halus sehingga sulit dikenali oleh anak.
Karena itu, orang tua perlu memberikan edukasi sejak dini agar anak dapat memahami tanda bahaya, mengetahui cara meminta bantuan, dan mampu melindungi diri dari orang yang berniat buruk.
Mengajarkan anak tentang keselamatan bukan berarti menakut-nakuti, tetapi membekali mereka dengan kemampuan dasar untuk mengambil keputusan secara tepat saat berada dalam situasi mengancam.
1. Ajarkan Anak untuk Tidak Mudah Percaya pada Orang Asing
Banyak kasus penculikan terjadi karena pelaku memanipulasi anak dengan sikap ramah, menawarkan hadiah, atau mengaku kenal orang tua. Jelaskan kepada anak bahwa mereka tidak boleh menerima makanan, hadiah, atau ajakan dari orang asing, berapa pun menariknya.
2. Berikan Aturan Jelas tentang Batasan Saat Bermain
Pastikan anak mengetahui area aman untuk bermain dan batas yang tidak boleh mereka lewati. Ajarkan anak untuk selalu meminta izin sebelum pergi ke suatu tempat dan untuk tetap berada di lingkungan yang ramai atau mudah diawasi orang dewasa.
3. Latih Anak untuk Mengatakan ‘Tidak’ dan Berteriak Jika Terancam
Ajarkan anak bahwa mereka boleh menolak orang dewasa jika merasa takut atau curiga, meskipun yang meminta terlihat baik. Latih anak untuk berteriak “Tolong! Saya tidak kenal orang ini!” jika ada yang mencoba memaksa mereka pergi.
4. Ajarkan Anak Cara Melarikan Diri dari Situasi Berbahaya
Latih anak dengan skenario sederhana seperti apa yang harus dilakukan jika ada yang memegang tangan mereka dengan paksa.
Arahkan untuk segera berlari ke tempat ramai, mendekat ke petugas keamanan, guru, atau perempuan dewasa yang terlihat dapat dipercaya. Semakin sering dilakukan permainan peran, semakin siap anak menghadapi situasi nyata.
5. Bekali Anak dengan Nomor Penting
Pastikan anak hafal atau membawa catatan kecil berisi nomor telepon orang tua, polisi (110), dan kontak darurat lainnya. Jelaskan bagaimana cara menelepon polisi atau meminta bantuan ketika tidak bersama orang tua.
6. Bangun Komunikasi yang Terbuka dengan Anak
Jadikan anak merasa aman untuk bercerita tentang pengalaman yang membuatnya tidak nyaman, termasuk jika ada orang yang mengikutinya atau menawarkan sesuatu yang mencurigakan. Dengan komunikasi yang terbuka, orang tua bisa lebih cepat mengetahui potensi bahaya dan mengambil langkah pencegahan.
7. Ajari Anak Mengenali Tempat Aman
Tunjukkan lokasi-lokasi yang dapat dijadikan tempat meminta perlindungan seperti kantor polisi, pos keamanan, toko besar, atau rumah tetangga yang dipercaya. Ketika anak tahu ke mana harus pergi, mereka lebih siap menghadapi keadaan mendesak.