• Gaya Hidup

Benarkah Alpukat Bisa Bikin Gemuk? Ini Faktanya

M. Habib Saifullah | Kamis, 13/11/2025 13:05 WIB
Benarkah Alpukat Bisa Bikin Gemuk? Ini Faktanya Ilustrasi - Buah alpukat (Foto: Hellosehat)

JAKARTA - Isu mengenai apakah alpukat dapat membuat tubuh menjadi gemuk sering memunculkan perdebatan karena buah ini mengandung lemak paling tinggi di antara jenis buah lainnya.

Satu buah alpukat berukuran sedang memiliki sekitar 200 hingga 250 kalori dengan kandungan lemak mencapai 15 hingga 22 gram per buah. Jika dilihat sekilas, kandungan ini memang lebih tinggi dibandingkan buah lain yang rata-rata hanya mengandung 50 hingga 90 kalori per porsi.

Namun, sebelum menyimpulkan bahwa alpukat penyebab kenaikan berat badan, perlu dipahami jenis lemak yang dikandungnya. Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fat), khususnya asam oleat, yaitu lemak sehat yang berperan meningkatkan kesehatan jantung, menekan peradangan, dan mengatur metabolisme tubuh.

Lemak jenis ini cenderung tidak menumpuk sebagai lemak tubuh karena tubuh memanfaatkannya sebagai sumber energi yang stabil.

Lebih jauh, alpukat mengandung serat larut dan tidak larut dalam jumlah yang relatif tinggi, yaitu sekitar 10 gram per buah. Serat memiliki peran penting dalam sistem pencernaan, memperlambat pengosongan lambung, serta membantu menciptakan rasa kenyang lebih lama.

Dalam konteks pengelolaan berat badan, rasa kenyang yang stabil dapat mencegah seseorang makan berlebihan atau sering ngemil, yang justru menjadi faktor utama yang memicu kenaikan berat badan.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi lemak sehat dan serat secara bersamaan dapat meningkatkan sensitivitas insulin, menjaga kestabilan gula darah, serta mencegah lonjakan lapar yang tiba-tiba akibat fluktuasi glukosa. Ketika metabolisme tubuh lebih stabil, kemungkinan terjadinya penumpukan lemak karena surplus energi menjadi lebih rendah.

Sebaliknya, anggapan bahwa alpukat membuat gemuk muncul dari fakta bahwa konsumsi kalori tetap harus dihitung dalam batas wajar. Setiap makanan yang tinggi kalori berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan apabila dikonsumsi secara berlebihan, termasuk alpukat.

Masalah terjadi ketika alpukat dikonsumsi lebih dari satu buah per hari, atau diolah dengan tambahan pemanis seperti susu kental manis, gula, atau topping berkalori tinggi yang membuat total energi meningkat signifikan.

Dalam kondisi seperti ini, tubuh akan menyimpan kelebihan kalori sebagai lemak, sehingga efek yang muncul bukan berasal dari alpukat itu sendiri, tetapi dari cara konsumsi yang tidak terkontrol.

Dengan kata lain, alpukat dapat mendukung penurunan berat badan apabila dikonsumsi dalam porsi yang tepat dan sebagai bagian dari pola makan seimbang, tetapi dapat pula menyebabkan kenaikan berat badan apabila dikonsumsi berlebihan atau diolah dengan cara yang tidak sehat.

Selain itu, alpukat membawa nilai gizi yang membantu meningkatkan kualitas diet seseorang. Buah ini mengandung berbagai mikronutrien penting seperti kalium, vitamin E, vitamin K, vitamin B kompleks, dan antioksidan seperti lutein serta zeaxanthin.

Kandungan ini mendukung metabolisme, fungsi hormon, dan kesehatan sel yang pada akhirnya berkontribusi pada keseimbangan tubuh secara menyeluruh.

Dalam banyak studi, pola makan yang kaya lemak sehat, antioksidan, dan serat terbukti membantu menekan lemak visceral, yaitu lemak berbahaya yang berkumpul di sekitar organ dalam.

Di sinilah letak keunggulan alpukat, meski tinggi kalori, sifat nutrisinya mendukung tubuh dalam mengelola energi secara lebih efisien dan sehat.