JAKARTA - Malam hari menjadi waktu istirahat yang sangat penting bagi setiap insan. Namun, bagi banyak orang, tidur bisa terasa kurang tenang karena khawatir akan gangguan atau mimpi buruk.

Dalam ajaran Islam, tidur bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan juga momen spiritual di mana seorang hamba dianjurkan memohon perlindungan kepada Muhammad SAW dari segala gangguan, termasuk mimpi buruk melalui doa dan dzikir sebelum tidur.

Saat manusia terlelap, sebagian kecil dari kehidupan-nyata terhenti sementara. Islam mengajarkan bahwa tidur ibarat “kematian kecil” dan bangun sebagai “kehidupan kembali”.

Doa sebelum tidur membantu seorang Muslim menyadari kebergantungan totalnya kepada Allah SWT, sekaligus memohon perlindungan agar malam menjadi masa istirahat yang membawa kebaikan, bukan gangguan. Salah satu tujuan amalan ini adalah untuk “terhindar dari mimpi buruk dan gangguan setan”.

Sejumlah riwayat hadits mencantumkan doa yang diajarkan Rasulullah SAW ketika hendak tidur. Berikut salah satu yang paling dikenal:

بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ

Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuutu.

“Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati.” Liputan6+1

Artinya, dengan mengucapkan doa ini, seorang Muslim menyerahkan dirinya kepada Allah sebelum tidur, menyadari bahwa ia “hidup” karena izin-Nya dan “mati” dalam arti berpulang sementara selama tertidur. Dalam kondisi tersebut, memohon agar malam dan tidur menjadi aman dari gangguan dan mimpi yang tidak baik.

Selain doa pendek di atas, tradisi sunnah juga menganjurkan membaca ayat-ayat perlindungan seperti ­Ayat Kursi (QS Al-Baqarah: 255) serta surah-surah pendek seperti Al‑Ikhlâs, Al‑Falaq dan An‑Nâs sebelum tidur sebagai upaya memohon perlindungan dari gangguan malam dan makhluk halus.