• Gaya Hidup

Kelengkeng, Buah Manis dengan Segudang Khasiat Ilmiah

Anggoro Aristo Priambodo | Selasa, 11/11/2025 13:17 WIB
Kelengkeng, Buah Manis dengan Segudang Khasiat Ilmiah Ilustrasi - buah kelengkeng atau Longan

JAKARTA - Buah kelengkeng (Dimocarpus longan) dikenal sebagai buah tropis dengan rasa manis menyegarkan dan aroma khas. Namun, di balik cita rasanya yang menggoda, kelengkeng memiliki nilai gizi tinggi yang telah dibuktikan oleh berbagai penelitian ilmiah.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Food Science and Technology (2020), kelengkeng kaya akan vitamin C, zat besi, magnesium, dan polifenol yang berperan sebagai antioksidan alami. Kandungan vitamin C dalam kelengkeng mampu membantu meningkatkan daya tahan tubuh serta melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Selain itu, studi yang dilakukan oleh Food Chemistry Journal (2019) menunjukkan bahwa ekstrak buah kelengkeng memiliki aktivitas anti-inflamasi dan neuroprotektif, yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan otak dan mencegah penyakit degeneratif seperti Alzheimer.

Kandungan senyawa gallic acid dan corilagin dalam kelengkeng juga terbukti membantu menurunkan kadar kolesterol serta memperbaiki sirkulasi darah. Dengan demikian, konsumsi kelengkeng secara wajar dapat mendukung kesehatan jantung dan sistem saraf.

Kelengkeng juga memiliki manfaat bagi kesehatan kulit dan sistem pencernaan. Berdasarkan riset yang dipublikasikan di Pharmaceutical Biology (2021), kandungan antioksidan dan vitamin C pada kelengkeng membantu mempercepat regenerasi sel kulit serta mencegah penuaan dini.

Sementara itu, serat alami di dalamnya membantu melancarkan sistem pencernaan dan mencegah sembelit. Kombinasi zat-zat aktif ini membuat kelengkeng menjadi buah yang ideal untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Dengan segala manfaat tersebut, kelengkeng bukan sekadar buah musiman yang lezat, tetapi juga sumber nutrisi alami yang mendukung keseimbangan tubuh.

Para ahli gizi menganjurkan konsumsi buah ini dalam jumlah wajar, tanpa tambahan gula berlebih. Mengonsumsi kelengkeng segar lebih disarankan dibanding versi kaleng agar manfaat vitamin dan antioksidannya tetap optimal.