• Oase

Ini Perbuatan yang Dapat Merusak Agama Seorang Muslim

Vaza Diva | Selasa, 11/11/2025 11:30 WIB
Ini Perbuatan yang Dapat Merusak Agama Seorang Muslim Ilustrasi - ini perbuatan yang bisa menghancurkan agama seseorang menurut hadis Nabi Muhammad SAW (Foto: FREEPIK)

JAKARTA - Islam mengajarkan bahwa rusaknya agama seorang muslim tidak hanya terjadi karena kehilangan keyakinan, tetapi juga disebabkan oleh perbuatan yang melemahkan iman dan menjauhkan seseorang dari Allah SWT. Allah telah memperingatkan dalam Al-Qur`an agar umat-Nya tidak mengikuti jalan yang menyesatkan:

وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

“Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168)

Ayat ini menjelaskan bahwa godaan setan sering datang secara halus, dimulai dari kebiasaan kecil seperti menyepelekan dosa, lalai dalam salat, hingga terjerumus dalam syirik. Langkah-langkah kecil inilah yang dapat melemahkan iman dan pada akhirnya merusak keutuhan agama seseorang.

Rasulullah SAW juga menegaskan bahaya syirik kecil (riya), perbuatan yang tampak baik di mata manusia, tetapi niatnya bukan karena Allah. Dalam hadis riwayat Tirmidzi disebutkan:

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ
قالوا: وما الشرك الأصغر يا رسول الله؟ قال: الرِّيَاءُ

“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil.”
Para sahabat bertanya, “Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Riya.” (HR. Tirmidzi)

Hadis ini mengingatkan bahwa riya, ujub (bangga diri), dan cinta dunia secara berlebihan dapat merusak keikhlasan seseorang dalam beribadah. Saat ibadah tidak lagi dilakukan semata-mata karena Allah, agama menjadi sekadar formalitas tanpa ruh spiritual.

Selain penyakit hati, perbuatan maksiat dan zalim juga termasuk hal yang merusak agama. Rasulullah SAW bersabda:

لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ

“Tidaklah berzina seorang pezina ketika ia berzina sedang ia beriman.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa ketika seseorang melakukan dosa besar tanpa rasa takut kepada Allah, cahaya imannya tertutup oleh maksiat tersebut. Agama seseorang menjadi rapuh karena dosa yang dilakukan terus-menerus tanpa disertai taubat dan penyesalan.

Karenanya, seorang muslim wajib menjaga keikhlasan hati, menjauhi dosa, dan memperbanyak istighfar. Iman harus dipelihara setiap hari dengan amal saleh, salat tepat waktu, dan menjauhkan diri dari perilaku yang mengundang murka Allah. Dengan begitu, agama seseorang akan tetap teguh dan bercahaya di hadapan Allah SWT.