• Oase

Bagaimana Sikap Istri saat Dinasehati Suami?

Vaza Diva | Selasa, 11/11/2025 10:30 WIB
Bagaimana Sikap Istri saat Dinasehati Suami? Ilustrasi - dalam Islam, nasihat dalam rumah tangga adalah bentuk kasih sayang dan tanggung jawab moral antara suami dan istri (Foto: Istockphoto)

JAKARTA - Dalam ajaran Islam, nasihat dalam rumah tangga adalah bentuk kasih sayang dan tanggung jawab moral antara suami dan istri. Allah SWT menegaskan pentingnya sikap saling menasihati dalam kebaikan, sebagaimana firman-Nya dalam Surah At-Taubah ayat 71:

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ

“Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar.” (QS. At-Taubah: 71)

Ayat ini menegaskan bahwa nasihat adalah bagian dari saling menolong dalam kebaikan. Seorang istri yang beriman seharusnya memiliki hati lembut dan lapang untuk menerima nasihat suami, selama nasihat itu mengarah pada ketaatan kepada Allah SWT.

Namun, jika seorang istri menolak kebenaran dan menolak nasihat dengan kesombongan, hal itu mencerminkan lemahnya iman dan akhlak. Rasulullah SAW telah memperingatkan hal ini dalam sabdanya:

رَأَيْتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ، يَكْفُرْنَ
فقيل: أيكفرن بالله؟ قال: يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الْإِحْسَانَ

“Aku melihat ke dalam neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita, karena mereka kufur.” Para sahabat bertanya, “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “Mereka kufur terhadap suami dan mengingkari kebaikan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjadi pengingat bahwa menolak kebenaran dan mengabaikan nasihat suami termasuk perilaku yang dapat menjerumuskan dalam dosa besar.

Islam juga memberikan pedoman dalam menghadapi istri yang sulit dinasihati. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 34:

وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا

“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka, pisahkanlah mereka di tempat tidur, dan pukullah mereka (dengan cara yang tidak menyakitkan). Tetapi jika mereka menaati kamu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.” (QS. An-Nisa: 34)

Ayat ini menekankan bahwa langkah pertama ketika menghadapi istri yang tidak taat adalah memberi nasihat dengan lembut dan penuh hikmah, bukan dengan emosi atau kekerasan. Tujuannya bukan untuk menghukum, tetapi untuk mengarahkan kembali ke jalan yang benar sesuai syariat.

Dengan demikian, nasihat dalam rumah tangga bukanlah bentuk kekuasaan, melainkan tanda kasih sayang, tanggung jawab, dan keinginan untuk saling memperbaiki demi ridha Allah SWT.