• News

World Peace Forum ke-9 Dorong Jalan Tengah untuk Ciptakan Perdamaian

M. Habib Saifullah | Senin, 10/11/2025 14:05 WIB
World Peace Forum ke-9 Dorong Jalan Tengah untuk Ciptakan Perdamaian World Peace Forum ke-9 di komplek gedung MPR/DPR RI Senayan, pada Senin 10 November 2025 (Foto: Muhammad Habib Saifullah/Katakini.com)

JAKARTA - World Peace Forum ke-9 secara resmi digelar di Indonesia pada Senin, 8 November 2025 dengan mendorong jalan tengah sebagai upaya menciptakan perdamaian di dunia.

Chairman of CDCC & Chairman of Global Fulcrum of Wasatiyyat Islam, M. Din Syamsuddin mengatakan bahwa kegiatan ini sudah berjalan sejak 2006 merupakan gerakan moral dari para pencipta perdamaian dunia.

"Karena kami bukan pemerintah, bukan negara, maka berada pada tataran moral untuk menyebarkan ide ide tentang pentingnya kedamaian," kata Din Syamsudin di sela-sela kegiatan World Peace Forum di Kompleks MPR/DPR RI pada Senin (10/11/2025).

Dia juga menuturkan bahwa lewat forum yang dihadiri oleh lintas agama, profesi, dan peace maker untuk membahas dan terus mendorong terciptanya perdamain melalui jalan tengah.

"Nanti lembaga yang menyelenggarakannya dan organisasi masing-masing mengarus utamakan pentingnya seperti sekarang ini tentang jalan tengah, The middle path dari Islam, wasatiyat Islam dan dari Konfusianisme Chinese, yaitu Tionghoa yang ternyata artinya kerjasama dalam moderasi untuk kesejahteraan bersama," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla menekankan bahwa inti dari semua kehidupan manusia itu ialah kedamaian tanpa adanya perselihan dan peperangan.

"Semua orang berpikir tentang kehidupan yang damai tidak ada orang berpikir untuk perang kan," kata Jusuf Kalla.

Dia juga menyontohkan ucapan salam yang terus disampaikan baik dalam salat maupun kehupan sosial. Hal ini, menurut dia merupakan harapan dan doa untuk kedamaian.

"Inti dari kehiduoan kita itu damai. Itulah maka dengan memberikan spirit kita semua untuk bagaiman membikin kedamaian dunia," kata dia.

Sebagai informasi, World Peace Forum kali ini mengangkat tema `Considering Wasatiyyat Islam and Tionghua for Global Collaboration` yang menyoroti titik temu antara nilai wasatiyyah Islam dan filsafat Tionghoa.

Adapun forum ini diselenggarakan di beberapa tempat yaitu kompleks gedung MPR/DPR RI Senayan, Grand Sahid Jaya Hotel dan akan ditutup di Balai Kota DKI Jakarta dengan diikuti oleh 63 tokoh dari 24 negara dan 110 tokoh nasional Indonesia.