Kota Al-Ula di Arab Saudi (Foto: thelenscapchronicles)
JAKARTA - Kota Al-Ula di barat laut Arab Saudi kini menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Timur Tengah.
Keindahan tebing batu, lembah berpasir, dan peninggalan sejarah kuno menjadikan wilayah ini magnet bagi wisatawan dari berbagai negara. Namun, di kalangan umat Islam, Al-Ula menyimpan perdebatan panjang terkait hukum mengunjunginya.
Secara historis, Al-Ula dikenal sebagai tempat tinggal kaum Tsamud, yakni kaum yang pernah dibinasakan oleh Allah karena mendustakan ajaran Nabi Saleh AS. Dalam perjalanan menuju Tabuk, Rasulullah SAW dan para sahabat sempat melewati wilayah ini.
Beliau kemudian menasihati agar mereka tidak berlama-lama di sana dan tidak meminum air dari sumur peninggalan kaum Tsamud. Rasulullah SAW mengingatkan agar tempat itu tidak dijadikan tempat bersenang-senang, melainkan renungan atas akibat yang menimpa kaum yang durhaka.
Larangan tersebut bukan berarti umat Islam sama sekali tidak boleh mendekati wilayah tersebut, melainkan sebagai bentuk kehati-hatian.
Rasulullah SAW mengajarkan agar seorang Muslim mengambil pelajaran dari sejarah kebinasaan umat terdahulu dan menjadikannya peringatan agar tidak terjerumus pada kesombongan dan kelalaian yang sama.
Dalam pandangan ulama, hukum mengunjungi Al-Ula memiliki perbedaan pendapat. Sebagian ulama menilai kunjungan ke wilayah itu makruh jika dilakukan hanya untuk hiburan atau wisata. Mereka khawatir, kunjungan seperti itu bisa mengaburkan makna sejarah dan justru menumbuhkan kekaguman terhadap kaum yang pernah diazab.
Sementara sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa mengunjungi Al-Ula diperbolehkan selama tujuannya untuk mengenang kebesaran Allah dan mengambil hikmah dari sejarah. Niat dan kesadaran spiritual menjadi kunci dalam menilai perjalanan tersebut.
Umat Islam yang datang ke Al-Ula disarankan memiliki niat yang benar. Kunjungan ke tempat bersejarah itu seharusnya menjadi sarana untuk memperkuat keimanan, bukan sekadar kepuasan duniawi.
Mengingat kisah kaum Tsamud dan kebinasaan mereka bisa menjadi pelajaran tentang pentingnya ketaatan dan rendah hati di hadapan Allah.
Kota Al-Ula memang memancarkan pesona alam yang luar biasa, namun di balik keindahannya tersimpan pesan mendalam tentang keimanan. Bagi seorang Muslim, berkunjung ke tempat ini hendaknya disertai niat yang lurus, penuh kesadaran, dan diiringi rasa takut kepada Allah agar perjalanan tersebut membawa manfaat spiritual, bukan sekadar pengalaman wisata.