• Oase

Ciri Mukmin Sejati Menjelang Kematian

Vaza Diva | Minggu, 09/11/2025 02:02 WIB
Ciri Mukmin Sejati Menjelang Kematian Ilustrasi - ini tanda orang beriman ketika menghadapi kematian (Foto: UNSPLASH)

JAKARTA - Kematian merupakan kepastian yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Namun, cara seseorang menghadapi detik-detik terakhir hidupnya sering kali menunjukkan bagaimana hubungan dirinya dengan Sang Pencipta.

Dalam Al-Qur`an, terdapat sejumlah tanda yang menggambarkan keadaan orang beriman ketika ajal menjemput.

Menurut penjelasan Al-Qur`an dalam Surah An-Nahl ayat 32, orang-orang beriman akan dicabut nyawanya oleh para malaikat dalam keadaan baik dan penuh ketenangan. Allah berfirman:

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan: ‘Salamun ‘alaikum (keselamatan atas kalian), masuklah ke dalam surga karena amal yang telah kamu kerjakan.’” (QS. An-Nahl: 32)

Tanda pertama dari orang beriman yang menghadapi kematian adalah ketenangan hati. Mereka tidak lagi takut atau gelisah karena yakin akan rahmat Allah. Ketenangan ini muncul dari keimanan yang kuat dan keyakinan bahwa kematian hanyalah pintu menuju kehidupan abadi.

Tanda kedua, wajah mereka tampak tenang dan damai. Hal ini menggambarkan kondisi ruh yang disambut dengan lembut oleh para malaikat. Dalam Surah Fussilat ayat 30, Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka tetap istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): ‘Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepadamu.’” (QS. Fussilat: 30)

Tanda ketiga, lidah mereka ringan dalam berdzikir, terutama mampu mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadis disebutkan:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barang siapa yang ucapan terakhirnya adalah ‘Laa ilaaha illallah’, maka ia akan masuk surga.” (HR. Abu Dawud, no. 3116)

Selain itu, orang beriman juga akan menunjukkan rasa ridha dan pasrah terhadap takdir Allah. Mereka menerima kematian dengan lapang dada, tanpa keluh kesah, karena yakin semua yang terjadi adalah bagian dari kehendak dan kasih sayang-Nya.

Terakhir, mereka akan dipermudah perjalanan ruhnya dan dikelilingi oleh doa dari orang-orang saleh di sekitarnya. Ruh orang beriman disambut dengan kelembutan, sebagaimana disebutkan dalam banyak riwayat, bahwa malaikat membawa kabar gembira bagi mereka.