• Gaya Hidup

Tren WFA Usai Pandemi, Begini Dampaknya untuk Gen Z

Vaza Diva | Sabtu, 08/11/2025 17:15 WIB
Tren WFA Usai Pandemi, Begini Dampaknya untuk Gen Z Ilustrasi - bekerja (Foto: PC MAG)

JAKARTA - Tren bekerja dari mana saja atau yang dikenal dengan istilah work from anywhere (WFA) kini semakin populer di kalangan profesional muda.

Berkat kemajuan teknologi digital, pekerjaan tak lagi harus dilakukan dari ruang kantor. Namun, kebebasan ini juga membawa dampak tersendiri bagi generasi muda.

Fenomena WFA mulai marak setelah masa pandemi, saat banyak perusahaan menyadari bahwa produktivitas tetap bisa terjaga meski tanpa kehadiran fisik di kantor. Bagi generasi muda yang mengutamakan fleksibilitas dan keseimbangan hidup, sistem kerja ini terasa ideal.

Konsep WFA memungkinkan seseorang untuk tetap produktif sambil berpindah tempat. Tak sedikit digital nomad yang kini bekerja dari kafe, tepi pantai, hingga luar negeri, sambil tetap menyelesaikan tugas-tugas profesional mereka.

Namun, di balik kebebasan tersebut, WFA juga menghadirkan sejumlah tantangan. Salah satu yang paling sering muncul adalah batas waktu kerja yang tidak jelas. Karena tidak ada pemisahan antara ruang kerja dan ruang pribadi, banyak pekerja justru merasa sulit untuk benar-benar beristirahat.

Selain itu, minimnya interaksi langsung dengan rekan kerja bisa memicu rasa kesepian dan menurunkan keterikatan terhadap perusahaan. Dalam jangka panjang, hal ini berpotensi memengaruhi kesehatan mental serta motivasi kerja.

Meski begitu, manfaat WFA tidak bisa diabaikan. Kebebasan menentukan lokasi kerja sering kali meningkatkan kreativitas, kepuasan, dan kesejahteraan emosional pekerja, selama mereka mampu mengatur waktu dan disiplin terhadap tanggung jawabnya.

Sebagian perusahaan kini menerapkan model kerja hybrid, yaitu kombinasi antara WFA dan kerja tatap muka berkala. Sistem ini dianggap paling seimbang karena tetap menjaga kolaborasi antar tim sekaligus memberi kebebasan kepada karyawan.

Agar tetap produktif, pekerja dengan sistem WFA disarankan untuk menerapkan rutinitas yang konsisten, seperti menetapkan jam kerja tetap, waktu istirahat teratur, dan komunikasi rutin dengan tim. Langkah ini penting untuk mencegah kelelahan dan menjaga fokus kerja.

Tren WFA juga membuka peluang baru bagi anak muda untuk hidup lebih mandiri dan dinamis. Mereka dapat menyesuaikan lingkungan kerja dengan gaya hidup pribadi, tanpa harus mengorbankan profesionalitas.

Dengan manajemen waktu dan komitmen yang baik, sistem ini berpotensi menjadi masa depan dunia kerja yang lebih fleksibel dan berkelanjutan.