• Gaya Hidup

Mengenal Reog, Ikon Kesenian dari Ponorogo

M. Habib Saifullah | Sabtu, 08/11/2025 11:05 WIB
Mengenal Reog, Ikon Kesenian dari Ponorogo Penampilan kesenian Reog Ponorogo (Foto: Unsplash/Setengah Limasore)

JAKARTA - Ketika mendengan frasa reog, tentu kita langsung tertuju pada kesenian dari Jawa Timur, tepatnya Kabupaten Ponorogo.

Reog Ponorogo merupakan seni pertunjukan yang memadukan unsur tari, musik, dan gerakan akrobatik.

Seni ini menampilkan cerita rakyat dengan tokoh-tokoh seperti Klono Sewandono, Jathil, Warok, dan Bujang Ganong, serta menampilkan "Singo Barong" atau dadak merak yang ikonik

Reog menampilkan penari topeng menyerupai harimau berukuran besar dengan hiasan bulu ekor merak (Dadak Merak) yang melambangkan sosok raja hutan Lodaya.

Selain itu, terdapat sejumlah tokoh lain dalam pertunjukan Reog, seperti Kelono Sewandono yang berperan sebagai raja, Bujangganong sebagai patih atau panglima perang, Warok yang digambarkan sebagai ksatria sakti, serta Jathil yang mewakili sosok prajurit pemberani penunggang kuda.

Keberadaan penyenggak (penyanyi) dan pengrawit yang memainkan gamelan juga menambah kemegahan pertunjukan, membuat suasana Reog semakin hidup dan memikat.

Reog biasanya ditampilkan dalam beragam acara, mulai dari upacara tolak bala, bersih desa, pernikahan, peringatan hari besar Islam maupun nasional, khitanan, tasyakuran, pesta rakyat, hingga penyambutan tamu penting.

Lebih dari sekadar hiburan, Reog merupakan seni pertunjukan tradisional yang kaya akan nilai, makna, serta memiliki peran sosial yang mendalam bagi masyarakat Ponorogo.

Kini, Reog Ponorogo bukan hanya tampil di pentas daerah, tapi juga sudah go international dipentaskan di berbagai negara sebagai simbol kebanggaan Indonesia. Bahkan, Reog telah diajukan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO, sebagai upaya melindungi dan melestarikan kesenian asli Nusantara ini. (Manda Medita/MAG)